Pemerintah Kabupaten Supiori menargetkan akan membangun 4000 unit rumah layak huni bagi masyarakat setempat. Menurut Bupati Kabupaten Supiori Fred Manufandu pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat di Kabupaten Supiori sudah dilaksanakan sejak Tahun 2011 yang rencananya akan bergulir sampai dengan 2015 mendatang. "Jadi, sedikitnya 1.800 unit rumah sudah terbangun merata disetiap kampung. Dimana, tahun 2013 Pemerintah alokasikan dana pembangunan rumah sebesar Rp 39 miliar," kata dia saat memberikan keterangan kepada pers, di Jayapura, Senin (1/12) kemarin.
Dia mengatakan, dana yang dianggarkan senilai Rp 39 Miliar yang dibagi per kampung Rp 1 milyar yang diperuntukan membangun 20 unit rumah dengan biaya pembangunan tiap unit rumah Rp 50 juta," Disamping itu, melalui program Tentara Masuk Desa (TMD) juga sudah membangun 40 unit rumah. "Ya, memang pembangunan rumah bagi masyarakat sudah menjadi komitmen kami pemkab untuk mengangkat masyarakatnya dari kondisi kurang sejahtera menjadi sejahtera," ucapnya. Masih menurut Bupati Supiori, pembangunan perumahan bagi masyarakat
Supiori juga diikuti dengan pembangunan jaringan listrik ke kampung-kampung. Sementara untuk kelistrikan juga bakal menjadi salah satu prioritas kebutuhan bagi masyarakat sejak kabupaten Supiori resmi dimekarkan berdasarkan Undang-Undang No 35 tahun 2003. Ditambahkan, upaya pemerintah daerah dalam menjawab kebutuhan listrik, sudah diprogramkan dalam beberapa tahun mendatang dan diharapkan dapat terealisasi dengan baik.
Sebelumnya Bupati Kabupaten Supiori mendapatkan penghargaan atas keberhasilannya dalam program peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak dari Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-68.Bupati dianggap berhasil meningkatkan Pelayanan Bagi Ibu dan Anak yang sudah berjalan kurang lebih dua tahun, termasuk mengurangi resiko kematian ibu dan anak di Kabupaten Supiori dan mengurangi bayi lahir dengan gizi buruk.
Bupati Supiori, Fred Manufandu dalam satu kesempatan mengatakan tak ragu menggelontarkan dana Rp 1 Milliar yang bersumber dari dana APBD tiap tahunnya untuk menanggulangi pelayanan kesehatan di Supiori. Selama berada di rumah sakit, lanjutnya, ibu dan bayi tidak hanya mendapat pelayanan medis secara gratis tetapi juga dipenuhi kebutuhan kelahiran seperti perlengkapan bayi termasuk diberikan uang lauk pauk bagi keluarga pasien yang menunggu di rumah sakit. “Tak hanya itu, bidan maupun perawat akan melakukan pendampingan sejak kehamilan bulan pertama hingga 9 bulan. Sebab kita harus memastikan kebutuhan gizi ibu dan janin bagi mereka itu terpenuhi. Kalau memang ada gejala-gejala kelainan seperti kehamilan, maka sedini mungkin akan segera dideteksi dan diberikan penanganan lebih lanjut,†tuturnya