Wakil Gubernur Papua selaku Ketua Harian KONI Papua, Klemen Tinal, Selasa (7/1) bertempat Ballroom Swissbel Hotel Jayapura, melakukan rapat terakhir dalam rangka persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2016 Jawa Barat dan 2020 yang saat ini masih diusulkan pelaksanaanya di Papua.Klemen mengatakan rapat terakhir ini guna mengecek lebih jauh kesiapan para cabor-cabor yang ada dalam menghadapi perhelatan PON 2016 dan 2020, dimana Papua menargetkan duduk di peringkat 5 dan menjadi yang terbaik saat bertindak sebagai tuan rumah.
Ya kita perlu berbenah diri dan ini rapat terakhir untuk tahun 2014 sebab kita ingin tahu rencana kerja dari semua cabor yang ada. Dan memang pemerintah dan KONI sudah mempunyai keseriusan untuk hal ini, ungkapnya Menurutnya, sebagai bentuk keseriusan Papua untuk menggelar PON 2020 maka pada bulan Maret 2014 mendatang Papua direncanakan akan digelar rapat anggota KONI Pusat dan Papua sekaligus peninjauan oleh pengurus pusat terkait kesiapan Papua sebagai tuan rumah PON 2020 pada lima 5 titik, yakni Jayapura, Biak, Wamena, Timika dan Merauke. "Dan kami dari KONI sudah siapkan maketnya semua, kemudian di Kampung Harapan nanti akan dilakukan peletakkan batu pertama sebagai simbol
kesiapan Papua untuk menjadi tuan rumah," ucapnya. Disinggung soal pembinaan atlit, Klemen mengatakan hal tersebut menjadi prioritas program KONI saat ini. Dimana pihaknya selaku Ketua Harian akan menginstruksikan perbaikan sarana pada cabor-cabor yang ada.
Contoh untuk cabang dayung, mereka dalam latihan menggunakan alat-alat terbatas serta alat yang sudah tua tetapi mereka bisa menyumbang 3 medali emas itu hal yang luar biasa. Makanya, sekarang bagaimana kita kembangkan hal ini supaya mereka bisa buat prestasi lebih baik. Kemudian ada cabang lain yang selama ini kurang diperhatikan tapi dia bisa menyumbang emas nah ini kita harus bantu dan dorong," katanya. Selain itu, yang perlu menjadi perhatian adalah para hakim, wasit dan pelatih yang kurang atau sertifikasinya belum mencapai sertifikat internasional maupun nasional. "Nah KONI berkomitmen pada tahun ini sudah harus dituntaskan supaya peran dan wasit, hakim atau juri dan apapun namanya itu, 20-30 persen ada pengaruhnya sehingga ini juga harus kita dorong. Sehingga semua aspek yang mencakup dan mendukung agar Papua jadi nomor 5 diluar jawa 2016 dan nomor 1 di 2020 itu bisa kita lakukan mulai hari ini," tutupnya.