Setelah berdiri selama kurang lebih tiga tahun, akhirnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua telah memiliki kantor permanen guna menunjang tugas pokok dan fungsi institusi tersebut. Ungkapan syukur pun terlontar dari mulut Kepala BPBD Papua Didi Agus Prihatno, disela-sela syukuran gedung baru Kantor BPBD Papua yang terletak di kawasan Skyland – Kota Jayapura. Dengan "Kantor ini sangat penting ya karena sebagian besar staf kadang sering tidak dapat kursi untuk duduk. Padahal tugas kita ini cukup banyak dan harus pula siaga terus," tuturnya. Menurut Didi, dalam proses dua tahun perjalanan, selama ini BPBD menggunakan gedung yang kurang memadai. Sehingga sebanyak 100 personil BPBD yang terdiri dari pegawai dan tenaga honor, tak merasa nyaman dalam bekerja karena kapasitasnya tidak mencukupi.
Oleh karena itu, keberadaan satu ruangan perkantoran yang cukup representative guna menampung SKPD BPBD maupun terkait lainnya dalam penanganan bencana dipandang penting dan perlu segera untuk dilakukan. "Karena disaat ada bencana maka BPBD dan pihak-pihak terkait mereka berkumpul dan mendirikan poskonya disini". Dan memang kita tidak bisa berharap dari dana APBD. Karena itu kami berjuang ke pemerintah pusat dan syukur oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) kita didukung dengan dana yang meskipun minim, sekitar Rp. 2,075 milliar. Tetapi kita optimalkan dan jadilah gedung yang seperti ini,"ungkapnya.
Kedepan ditambahkan dia, di gedung baru tersebut ada sejumlah ruangan yang bakal dipergunakan sebagai posko. Posko ini nantinya akan digunakan sebagai ruang pusat data informasi bencana. "Sekarang masih terpecah – pecah. Nantinya dihimpun dalam satu ruangan untuk siaga bencana. Nanti kita akan coba susun dan bangun agar bisa maksimal pekerjaannya,â€tambah dia. Masih menurut Dia, dengan adanya gedung baru tersebut diharapkan juga para pegawai dapat bekerja optimal sehingga BPBD dapat melaksanakan tugas pokok maupun fungsinya dengan maksimal.