Sebagai bentuk perhatian kepada korban longsor dan banjir Kota Jayapura pada hari Sabtu malam (22/2) lalu, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, SIP, MH memberikan bantuan uang duka senilai total 200 juta kepada enam keluarga korban longsor di kawasan Yapis Dok V Jayapura dan APO Tugu - Kota Jayapura. Bantuan diserahkan langsung oleh Gubernur didampingi Kepala Dinas Sosial Papua Ribka Haluk, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Papua Benyamin Arisoy, Kepala Biro Humas dan Protokol Papua FX. Mote jajaran terkait. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mengatakan bantuan itu sebagai bentuk rasa simpatik dan kepedulian kepada para keluarga korban meninggal.
Jadi, bantuan ini adalah bentuk kepedulian saya sebagai Gubernur Papua kepada keluarga korban meninggal akibat longsor," kata Gubernur Lukas Enembe kepada wartawan usai menyerahkan bantuan dana duka kepada enam keluarga korban longsor, diruang kerjanya, Selasa (25/2). Dijelaskannya dari pertemuan dengan Pemkot Jayapura pada Senin (24/2) kemarin, sudah di putuskan bencana ini akan ditangani langsung oleh Walikota Jayapura. Sementara pihak Pemerintah Provinsi Papua sifatnya hanya memback up saja. "Untuk itu, saya sampaikan terimakasih kepada TNI/Polri, BPBD, SAR, dan staf, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang sudah melaksanakan tugas sejak kejadian. Bantuan yang sata berikan hari ini kepada
keluarga korban longsor yang meninggal adalah bentuk kepedulian saja,"katanya.
Ditambahkan Gubernur, Pemerintah Provinsi Papua juga sudah menugaskan walikota untuk melakukan pendataan keseluruhan kerusakan yang terjadi. Baik itu infrastruktur jalan maupun rumah warga, guna penanganan lebih lanjut bagaimana. "Yang paling inti adalah, peristiwa ini terjadi setiap tahun dan pada bulan yang sama. Oleh karena itu, kami sudah meminta pemerintah kota grand desain untuk pembangunan harus jelas, termasuk menertibkan masyarakat kita yang masih tinggal di kemiringan gunung-gunung. Apakah nanti fasilitas rumah susun harus siapkan atau seperti apa, itu juga harus kita pikirkan karena Kota Jayapura sudah tidak mampu menampung jumlah penduduk yang terus bertambah,"terangnya panjang lebar. Selain itu juga, untuk pengembangan relokasi-relokasi milik pemerintah juga harus dipikirkan. Misalnya seperti wilayah Koya yang luasnya masih sangat besar. Sehingga prospek pembangunan masa depan bisa