Setelah sempat tertunda selama beberapa bulan, akhirnya Pemerintah Provinsi Papua memberi kepastian pengumuman hasil rekruitmen CPNS formasi Tahun 2013.Menurut Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe bila tak ada halangan maka pengumuman akan dilakukan pada bulan Mei 2014 mendatang, setelah Pemerintah Provinsi Papua “merapikan†hasil penilaian dari Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi. “Jadi soal pengumuman CPNS 2013 ini sementara dirapikan hasilnya sebelum diumumkan. Dan berdasarkan kuota penerimaan seperti kesehatan berapa dan lainnya berapa. Karena kita melihat mana yang terbaik (itu yang lulus) dan mungkin akan diumumkan bulan depan,†kata Gubernur saat diwawancara wartawan diruang kerjanya, Selasa (29/4).
Lebih spesifik untuk rekruitmen K2 (formasi honorer), Gubernur mengatakan dari jumlah 300 lebih pegawai honor yang terdaftar telah dinyatakan lulus sebanyak 250 lebih. Sehingga untuk sisa tenaga honor sebanyak 90 orang yang belum tercover pada tahun ini, akan diupayakan pada pada penerimaan selanjutnya.“Jadi untuk K2 yang dinyatakan lulus sebanyak 250 lebih dari total K2 Papua sebanyak 300 orang lebih. Dan sekitar 90 orang memang belum
diterima, tapi nanti Gubernur akan menyurat ke Kementerian PAN dan RB untuk tenga honorer k2 yang belum lulus kalau bisa semuanya nanti dicover (pada rekriutmen berikutnya),†ujarnya Menyoal tentang penerimaan Tahun 2013 untuk formasi umum, Dia mengatakan dari sebanyak 3000 lebih peserta yang mengikuti tes tau seleksi CPNS, kuota yang diberikan kepada Provinsi Papua hanya sebanyak 300 orang saja. “Dari 300 itu, tentunya dari kementerian PAN dan RB telah mengirim hasilnya ke kita dengan nilai standar kelulusannya. Jadi kita akan menilai melalui standar kelulusan,†katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur menambahkan pada penerimaan saat ini Pemerintah Provinsi Papua memberi kebijakan untuk anak Papua dengan pesentase sebanyak 80 persen, sementara 20 persen bagi warga non Papua.Meski begitu, Pemerintah Provinsi tak menutup kemungkinan untuk mengganti dengan peserta non Papua bilamana tak ada anak Papua yang nilainya tidak memenuhi standar, apalagi untuk bidang program studi yang langkah seperti dokter, kebidanan dan lainnya. “Dan tentu untuk Papua dan non Papua juga ada klasifikasinya yakni, yang bukan putera-puteri asli Papua ini adalah masyarakat yang lahir dan tinggal di Papua, bukan orang yang datang lalu tinggal dan melamar sebagai CPNS disini,â€tegasnya