Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Elias Wonda mengatakan sekitar 460 siswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) bakal diwisuda pada tahun ini.
Para siswa tersebut merupakan pelajar yang telah mengikuti pendidikan afirmasi sejak 2013-2015. “Namun, setelah diwisuda mereka tak lantas langsung kembali ke Papua. Tetapi bakal melanjutkan pendidikan pada program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) pada perguruan tinggi yang ada di pulau Jawa dan Bali,†jelas Elia kepada wartawan di Kantor Gubernur, Jumat (4/3).
Dia mengatakan, ADEM merupakan program andalan karena UU Otsus yang telah berjalan di Papua selama beberapa tahun terakhir, belum mampu mengembangkan segala aspek, termasuk peningkatan sumber daya manusia.
Oleh karenanya, pemerintah menjalankan program ADEM dengan menyekolahkan siswa-siswi Papua dengan potensi tinggi guna mensejajarkan kemampuan dan tingkat intelektual dengan provinsi lain, supaya UU Otsus berjalan maksimal.
"Karena siswa yang mengkuti ADEM ini dipilih terpilih dari yang terbaik sehingga diharapkan mampu menyerap seluruh ilmu yang didapatkan, baik ilmu akademisi dan sosial sehingga ketika kembali ke Papua, mampu bersama-sama dengan pemerintah membangun dan menjadi kota kita maju serta tidak tertinggal pendidikannya," harap dia.
Sekedar diketahui, jumlah siswa program ADEM Papua sejak tahun 2013-2015 yang menempuh pendidikan di pulau Jawa sebanyak 993 orang siswa. Dengan rincian, 2013 sebanyak 312 siswa, 2014 331 siswa dan 2015 sebanyak 350 siswa.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe memberikan respek yang tinggi terhadap program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) dan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM), dimana 1.794 putra/I asli Papua telah mendapat afirmasi pendidikan sejak 2012 s/d 2015.
“Data siswa ADIK total 801 orang, terdiri dari 204 di 2012, 263 pada 2013, 208 tahun 2014 dan 2015 sebanyak 126. Sementara data siswa ADEM 993 orang, terdiri atas 312 orang di 2013, 331 di 2014 dan 350 pada 2015â€.
“Karenanya sebagai Gubernur saya respek dan menyambut baik dua program ini. Sebab melalui kedua program afirmasi ini ada lebih dari 1.437 putra-putri asli Papua yang sedang menyelesaikan studi di 50 Perguruan Tinggi di luar Papua. Ini hal baik dan membanggakan bagi daerah yang tengah berupaya meningkatkan mutu SDM,†kata dia.
Lukas berharap program ADIK – ADEM ini dapat disinkronkan dengan program 1000 doktor yang digagas Pemprov Papua, sehingga pendidikan bagi pelajar yang berprestasi dapat berlanjut hingga ke jenjang yang lebih tinggi.