Jayapura-Asisten III Setda Provinsi Papua, Drs. Jabar Abdul Kadir, Senin (12/12) pagi, membuka pelaksanaan kegiatan pelatihan ekonomi keluarga bagi kelompok usaha kecil perempuan, yang bertempat di Aula Gedung Sarina, Taman Imbi, Jayapura.
Kadir, pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa rendahnya kwalitas hidup perempuan di Papua, akan mempengaruhi kondisi sumber daya manusia secara keseluruhan. Sedangkan untuk pembangunan ekonomi, kesenjangan gender dapat dilihat dari kesempatan kerja perempuan yang masih rendah, sehingga menyebabkan tingkat pengangguran perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Kemudian, meskipun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan menujukan peningkatan, jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki (Susenas 1999, TPAK perempuan 51 persen dan TPAK laki-laki 84 persen) yang lebih banyak bekerja di sector informal dan pekerja yang bersifat marginal, rendahnya akses teknologi, kredit, pelatihan dan ketrampilan lebih menunjukan konsep diri perempuan yang negative seperti rendahnya motivasi perempuan untuk maju, sikap menerima, pasrah, rendah diri dan apatis.
Menurutnya, kebijaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan pada hakekatnya diarahkan pada peningkatan kualitas, kuantitas, dan kemandirian perempuan agar menjadi mitra sejajar dengan laki-laki yang selaras, serasi dan seimbang. Kualitas hidup perempuan di bidang ekonomi, lanjutnya, merupakan kesiapan motivasi, pengetahuan dan kemampuan perempuan untuk berkiprah dalam kegiatan ekonomi, baik ekonomi makro maupun ekonomi kecil dan menengah.
Oleh karena, kata Kadir, peningkatan kualitas maupun kuantitas pelatihan usaha ekonomi produktif bagi kaum perempuan, dianggap penting dilakukan dengan menggunakan paradigma baru yang berbasis ekonomi kerakyatan. Sehingga kaum perempuan dapat ikut berpartisipasi dan merasakan manfaat dari setiap program maupun kegiatan pembangunan.
Ditambahkannya, bahwa sebagaimana tujuan dari pelatihan ini, yaitu meningkatkan kemampuan perempuan Papua dalam berwirausaha dan kemandirian manajemen usaha serta menguatkan modal usaha dan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, maka diharapkan kepada ibu-ibu peserta untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan baik dari awal sampai dengan akhir kegiatan. Disamping itu, pihaknya juga mengharapkan agar pendampingan terhadap kelompok-kelompok usaha tetap berjalan secara continue. Sehingga untuk upaya perkembangannya kedepan, dapat dilakukan secara terpadu, terpantau, baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan.**