Jayapura-Setiap jenis obat-obatan akan dapat membahayakan tubuh apabila pengunaannya tidak sesuai dengan aturan pemakaiannya. Efek obat terhadap tubuh manusia tergantung dari berbagai factor psikologis seperti kepribadian, harapan atau perasaan saat memakai yang mempengaruhi factor biologis seperti berat badan, kecenderungan alergi, dan lain-lainnya.
Penyalahgunaan Narkoba dapat membahayakan hidup dan masa depan, baik bagi pemakainya sendiri maupun bagi orang lain. Bagi si pemakai, selain tidak dapat hidup normal, juga akan dapat menghadapi kematian apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak atau overdosis maupun disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti HIV/AIDS, demikian ditegaskan Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Papua, Drh. Constant Karma pada kegiatan pelatihan kesehatan seksual laki-laki untuk petugas lapangan di Yotefa View Hotel, kemarin.
Menurutnya, para pemakai Narkoba biasanya akan menjadi beban bagi orang lain disekitarnya, mulai dari keluarga sampai kepada masyarakat luas. Hal ini harus benar-benar dicermati dan menjadi perhatian oleh seluruh lapisan maupun golongan masyarakat yang ada. Guna menekan angka penggunaannya sampai kepada pemberantasannya.
Peredaran obat-obat terlarang di kalangan remaja, lanjutnya, dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan, bahwa sasaran para pengedar kini bukan pada anak remaja atau orang dewasa saja, bahkan telah merasuki anak-anak sekolah dasar.
Menurut Karma, kecendrungan untuk mengkonsumsi Narkoba oleh kalangan remaja disebabkan oleh karena adanya rasa penasaran yang terkadang akan muncul apabila tidak mencobanya. Sebagian besar kalangan remaja beranggapan kuno atau kuper (kurang pergaulan) apabila menjauhi Narkoba.
Namun, lanjutnya, langkah-langkah menghindari Narkoba adalah satu-satunya cara yang dapat menyelamatkan seseorang dari ancaman bencana. Selain itu, para remaja harus dibekali dengan pemahaman tentang sebab akibat dari penggunaan obat-obat terlarang tersebut. Sehingga, akan sangat kecil kemungkinan penggunaan Narkoba oleh para remaja.
Menurutnya, seseorang baru akan sadar apabila telah berada dalam posisi ketergantungan Narkoba saat mereka berusaha untuk berhenti menggunakannya secara sengaja ataupun tidak disengaja. Dengan kata lain, para pemakai tidak akan dapat hidup secara normal dan bertingkah laku aneh serta menciptakan ketergantungan fisik psikologis pada tingkat yang berbeda-beda. ?Dengan demikian, ketergantungan obat atau kecanduan membuat si pemakai tidak dapat hidup obat, dan apabila hal itu terjadi kepada anak anda, maka hidup akan seperti di neraka,? jelasnya.
Dikemukakannya, cara mudah untuk menolak kebiasaan mengkonsumsi Narkoba adalah dengan tidak mencoba atau memulainya sama sekali. Karena dengan mencoba, maka akan mengakibatkan ketergantungan seumur hidup pada obat-obatan terlarang.
Untuk itu, pihaknya berharap ada peran serta dari seluruh masyarakat Papua untuk lebih proaktif berbicara tentang bahaya Narkoba. Dengan kata lain, masyarakat diharapkan ikut membantu Pemerintah mensosialisasikan bahaya Narkoba di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
?Penyalahgunaan Narkoba yang semakin meluas akan dapat merugikan masyarakat di berbagai aspek kehidupan, mulai dari aspek kesehatan, ekonomi, sosial, hukum dan lain-lain. Untuk itu, saya harapkan ada peran serta dari seluruh komponen masyarakat Papua dalam upaya penanggulangannya,? harapnya.**