Dinas Kesehatan Provinsi Papua
mengklaim ada peningkatan status kesehatan masyarakat di Bumi Cenderawasih. Hal
itu, ditandai dengan menurunnya tingkat kematian ibu, bayi dan balita.
Dilain pihak, ikut menurunnya angka kesakitan,
meningkatnya status gizi masyarakat terutama bayi-balita dan ibu hamil serta berkurangnya
keluhan negatif terhadap citra pelayanan kesehatan sesuai dengan sasaran
Milenium Development Goal’s (MDGs).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua,
Aloysius Giyai mengatakan hal tersebut pada sosialisasi program Indonesia Sehat
dengan pendekatan keluarga yang digelar di Jayapura, Senin (24/10).
“Meski begitu, peningkatan pelayanan kesehatan
di Papua masih perlu dukungan dari pusat. Meski berbagai program yang
diturunkan dari pemerintah pusat telah terintegrasi dengan beberapa program
dari Pemerintah Provinsi Papua,†katanya.
Lanjut dia, sejak tiga tahun terakhir Dinas
Kesehatan berupaya keras mengejar ketertinggalan pembangunan kesehatan di
Papua. Diantaranya dengan memperkuat jejaring kerja sama antara pemerintah
pusat, pemerintah kabupaten/kota, perguruan tinggi maupun lembaga pembangunan
kesehatan.
“Termasuk menyusun perencanaan yang berbasis
bukti ilmiah dan berorientasi pada hasil serta membangun tim work yang handal
di lingkungan internal dinas kesehatan,†katanya.
Sementara untuk program Gerbangmas, tambah
dia, berfokus pada program 1000 hari kehidupan yang berdampak pada peningkatan
derajat kesehatan masyarakat serta pengembangan RSUD Jayapura sebagai rumah
sakit rujukan nasional hingga pembangunan RSUD pratama di 5 kabupaten.
â€Memang di era kepemimpinan Gubernur dan Wakil
Gubernur saat ini, kita terus mendorong beberapa terobosan diantaranya
penguatan pelayanan kesehatan dasar. Begitu
pula dengan layanan kesehatan terbang, terapung dan kaki telanjang disemua
wilayah adat.â€
“Hal demikian tentunya untuk mendukung Gerakan
Bangkit,Mandiri dan Sejahtera, Harapan Seluruh Rakyat Papua (Gerbangmas Hasrat
Papua) sebagaimana yang diharapkan pimpinan daerah,†tuntasnya.