Jayapura-Sumber daya alam yang begitu melimpa, baik dibidang pertanian, kehutanan, pertambangan energi, pariwisata menjadi modal dasar pertumbuhan ekonomi di Papua ke arah yang lebih baik. Jika potensi ini dikelola dengan profersional maka dalam waktu yang tidak terlalu lama pertumbuhan ekonomi di provinsi akan maju lebih pesat di banding daerah-daerah lainnya di tanah air.
Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr. Sodjuangon Situmorang, M.Si mengakui hal itu. Menurutnya, bila dilihat dari pertumbuhan investasi yang masuk ke daerah ini maka setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan.
Pada tahun 2005 misalnya, jelas Situmorang, investasi luar negeri (LN) yang masuk ke Papua mencapai angka sebesar 16, 3 milliar US$.Sehingga memacu pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sangat cepat, yaitu kurang lebih sebanyak 6,79 persen per tahun.
"Hal demikian, karena Provinsi Papua kaya akan sumber daya alam, baik di bidang pertanian, kehutanan, pertambangan dan energi, pariwisata serta bidang-bidang penting penunjang lajunya pertumbuhan ekonomi Papua,"jelas Gubernur saat menerima kunjungan Atase Pertahanan Militer dari 19 negara sahabat di Kantor Gubernur Dok II, Jayapura, Rabu (18/01) kemarin.
Meski terjadi pertumbuhan ekonomi kearah positif, lanjut Situmorang, Pemerintah Provinsi Papua dalam jangka pendek dan menengah berupaya menjalin hubungan ekonomi dengan negara-negara tetangga. Seperti hubungan bilateral antara Provinsi Papua dan PNG."Kami mempunyai hubungan kerja sama yang baik dengan PNG, dalam bentuk join border comittee. Kita juga memiliiki kerja sama pada bidang keamanan dan pertahanan, kesejahteraan, perekonomian, perhubungan, pendidikan dan bidang lainnya," kata Situmorang..
Menurutnya, melalui kesepakatan antar negara beberapa waktu lalu, disepakati agar diberlakukannya ijin pelintas batas tradisional antara PNG dan RI (Papua). Ijin pelintas batas tradisional ini bertujuan untuk saling melakukan kunjungan antara keluarga yang tinggal di sepanjang wilayah perbatasan antara PNG dan RI ( Papua).
"Dalam waktu dekat di pertengahan tahun 2006, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah PNG telah sepakat untuk membuka pintu perbatasan di Skouw (RI) - Wutung (PNG). Patok-patok perbatasan negara antara Papua dan PNG selalu dijaga dengan baik, ini bertujuan untuk menghindari konflik antar negara," tegasnya.**