Kepolisian Daerah (Polda) Papua menilai suhu
politik jelang pemungutan suara 15 Februari di 11 kabupaten dan kota, kian
memanas. Oleh karenanya, Polda menginstruksikan sejumlah Polres dan Polsek
untuk memperbanyak patroli dan razia, guna mengantisipasi serta meminimalisi
angka tindak kejahatan.
Hal demikian disampaikan Kabid Humas Polda
Papua, Kombes. Pol. Achmad Mustofa Kamal kepada pers di Jayapura, pekan
kemarin.
“Antisipasi untuk Kota dan Kabupaten Jayapura
misalnya, kita perbanyak patroli baik dari Brimob maupun Shabara di titik rawan
karena adanya peningkatan gangguan kamtibmas. Ini juga sesuai perintah Kapolda
untuk semua satuan operasional tingkatkan kegiatan kepolisian guna menekan
pelaku gangguan kamtibmasâ€.
“Intinya dengan menekan para pelaku kejahatan agar
mereka tidak bisa bergerak kemana-mana. Makanya kita selalu razia, sebagai
salah satu langkah antisipasi,†kata dia.
Khusus untuk Kota Jayapura, lanjut Achmad,
dengan pembatalan satu pasangan calon dari dua yang sebelumnya terdaftar di
KPU, membuat situasi politik menjadi memanas. Namun, pihaknya optimis situasi
masih akan terkendali karena pihak kepolisian diklaimnya telah melakukan upaya
sosialisai terhadap masyarakat.
“Sebab pada prinsipnya kepolisian mendukung
kebijakan yang dilakukan KPU. Sehingga pelaksanaan pemungutan suara di 15
Februari diharapkan berlangsung kondusif sampai dengan rekapitulasi, baik
tingkat distrik, kabupaten dan penetapan hasil daripada pemungutan sura
diharapkan juga kondusif,†kata dia.
Sekedar diketahui, Polda Papua pada 2017 ini
melaksanakan pengamanan di 1 kota dan 10 kab. Polda juga mengklasifikasikan
pengamanan menjadi dua. Rawan 1, Kota dan Kabupaten Jayapura, Sarmi, Intan Jaya
dan Mappi. Sementara Rawan 2, Kabupaten Puncak Jaya, Tolikara, Yapen, Dogiyai,
nduga dan Lanny Jaya.
Klasifikasi ini dengan melihat titik
kerawanan, baik topografi dan demografi lalu latar belakang politik. Sementara
yang menjadi perhatian adalah klasifikasi Rawan 2 dikarenakan ada latar
belakang konflik antar suku beberapa waktu silam dan gangguan kamtibmas
kelompok bersenjata.
Sementara di seluruh wilayah Papua, pihak kepolisian
melakukan pengamanan di 175 distrik,
2991 TPS (8 Polres dan 56 Polsek). Total personil yang disiagakan 2774 orang,
ditambah BKO dari Brimob Polda Papua dan Mabes Polri (2 SSK).