Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas
Perhubungan dalam waktu dekat akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan,
guna mempertanyakan jumlah kebutuhan armada Bus untuk mendukung pelaksanaan
Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Bumi Cenderawasih.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan
Provinsi Papua, Reky Ambrauw, di Jayapura, akhir pekan kemarin.
Menurut dia, sampai saat ini pihaknya belum
mendapat bayangan mengenai jumlah kebutuhan pasti armada bus yang dibutuhkan
saat PON. “Hanya memang jika melihat dari pelaksaan PON sebelumnya, baik yang
digelar di Riau maupun Jawab Barat memang dibutuhkan armada yang tidak
sedikit”.
“Makanya, kita merasa perlu untuk segera
berkoordinasi dengan pihak terkait di pusat dan Bappeda di provinsi, sehingga
nanti saat diadakan benar-benar tepat sasaran dan pas sesuai kebutuhan,”ucap
dia.
Koordinasi, lanjut dia, tak terbatas pada
jumlah kebutuhan bus, tetapi pada spesifikasinya, sehingga para tamu (official
maupun atlet) yang nantinya menumpang, diharapkan dapat terlayani dengan baik
serta sesuai standar.
“Makanya, memang kita mau segera matangkan hal
ini dengan pihak terkait. Juga nanti dengan Dinas Olahraga dan Pemuda Papua
untuk meminimalisir kesalahan di lapangan,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda
Yusuf Yambe Yabdi menyambut baik rencana koordinasi itu.
Pihaknya pun menyatakan siap berkoordinasi dengan
semua SKPD maupun panitia PON XX 2020, sehingga semua pihak dapat berkontribusi
penuh mewujudkan pelaksanaan even empat tahunan tersebut di Bumi Cenderawasih.
Dalam kesempatan itu, dia mendorong penggunaan
komponen pemasaran (marketing) yang wajib maksimal dalam mendatangkan pemasukan
menyongsong even nasional PON tersebut.
“Mungkin bisa bermitra dengan pihak tertentu
untuk membuat oleh-oleh PON yang dapat dijual kepada masyarakat luas. Kemudian
hak siar TV yang diproyeksikan dapat mendulang penghasilan besar untuk suksesi
penyelenggaraan PON diatas tanah ini”.
Yusuf juga berharap segera turun Keputusan Presiden
(Keppres) terkait pendanaan untuk pelaksanaan PON di Papua.