Jayapura-Pemerintah Provinsi Papua melalui Sekretaris Daerah Drs. Andi Baso Basaleng, Selasa (11/04) kemarin, memberikan sejumlah bantuan dana kepada korban penembakan di Kampung Wembi, Distrik Wembi Kabupaten Keerom. "Sebagai satu bentuk keprihatinan kepada para prajurit yang sudah membantu mengamankan daerah serta menjaga keutuhan NKRI ditanah ini, Pemerintah Provinsi Papua memberikan sejumlah bantuan dana untuk ikut merasakan apa yang mereka rasakan dari kejadian kemarin." Kata Andi Baso kepada wartawan disela-sela pemberian bantuan tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, Pemerintah Daerah harus berusaha melakukan pencegahan, atau meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah dan aparat kemanan berusaha semaksimal mungkin. Sehingga ada timbal balik informasi, yang diikuti dengan langkah-langkah pencegahan dan menimbulkan kejadian serupa. Dengan kata lain, pemerintah berharap agar masyarakat untuk tetap waspada dan apabila ada informasi-informasi masyarakat, maka harus juga secepatnya disampaikan kepada aparat. "Usaha kita itu agar mendahulukan pencegahan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Akan tetapi, itulah upaya maksimal dari pemerintah dan pihak kemanan bagaimana mengamankan daerah ini agar lingkungan masyarakat tetap kondusif dan berjalan normal kembali. Ini tentunya juga membutuhkan informasi dari kalangan masyarakat diwilayah itu sendiri. Tentunya juga dari laporan itu kita akan lakukan langkah antisipasi kemudian juga belajar dari pengalaman ini dan harapan kita jangan kejadian serupa terjadi lagi" ucapnya.
Sebelum memberikan bantuan kepada anggota TNI, Sekda Papua Andi Baso Bassaleng, mewakili Gubernur Papua, menyempatkan diri mengunjungi Joseph Timisera (21), mahasiswa tingkat akhir Politeknik Kesehatan Padang Bulan Jayapura yang dirawat di RSUD Abepura Sekda. Pada kesempatan tersebut, Sekda juga memberikan sejumlah dana bantuan sebagai satu bentuk ungkapan keprihatinan dari Pemerintah Provinsi Papua.
Usai mengunjungi salah satu korban di RSUD Abepura, Sekda langsung menuju Korem 172/PWY untuk memberikan santunan kepada dua korban anggota TNI yang gugur.
Sekda kemudian, melanjutkan kunjungannya ke RSUD Dok II, untuk melihat secara dekat kondisi Kopda Sugiartono yang masih di rawat di ICU secara intensif. Sayangnya pada saat menjenguk Kopda Sugiartono, wartawan dilarang masuk dan tidak bisa berbuat banyak, karena di jaga ketat oleh aparat TNI. Sementara sekda hanya dapat melihat dari kejauhan karena mempertimbangkan kondisi Sugiartono yang masih dalam perawatan di ICU.
Kondisi Joseph Timisera Kian Membaik
KONDISI Joseph Timisera (21) seorang mahasiswa tingkat akhir Politeknik Kesehatan (Poltekes) Padang Bulan Jayapura, yang ikut menjadi korban penyerangan dari aksi kelompok bersenjata di Pos Penjagaan Yonif 509 Desa Wembi, Kabupaten Keerom, kemarin, kini telah sadarkan diri dan kian membaik, setelah melewati operasi di ruang bedah RSUD Abepura. Walaupun dalam kondisi yang masih lemas dan terbaring serta masih mendapatkan perawatan yang intensif, Joseph Timisela, saat ini sudah bisa berbicara.
Ketika dikunjungi Sekda Provinsi Papua, Drs. Andi Baso Bassaleng, Selasa kemarin, dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti, kejadian maupun sergapan yang dilakukan oleh gerombolan separatis. "Saat itu mereka langsung datang dan menyerang secara membabi buta" akunya.
Secara singkat Joseph menceritakan bahwa ketika dirinya merasa bahwa pundaknya telah terasa sangat berat, layaknya seperti terkena benturan, maka dirinya sudah tidak lagi tahu kelanjutan apa dan bagaimana yang terjadi. Saya juga kurang jelas melihat mereka, tapi banyaknya mereka sekitar 20 orang lebih, ada yang bawa senjata dan parang", katanya.
Lebih lanjut dikatakan, "awalnya sebelum terkena tambakan, saya masih duduk bercerita dengan petugas TNI di pos. Terus mereka datang dan langsung menembak begitu saja setelah saya terkena tembakan saya langsung jatuh"
Sementara itu, menurut pengakuan Teman Praktek Yoseph, Regina (22), diakuinya bahwa dirinya tidak banyak mengetahui kejadian tersebut. Namun pada saat mahasiswa dan TNI yang bertugas di pos tersebut membagikan makan siang, tiba-tiba sekelompok orang tak dikenal datang menyerang mereka. "Saat itu saya di dapur belakang mau menyiapkan makan siang kepada teman-teman, tiba-tiba langsung ada serangan. Namun, pada saat itu saya melihat Joseph dalam posisi duduk dengan keadaan yang terluka. Jadi saya hanya bisa bantu bersihkan muka dan langsung menelpon minta kendaraan jemputan, paparnya.
Sementara itu, menurut sumber dari dua orang anggota TNI yang meninggal akibat aksi penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata di Pos Penjagaan Yonif 509 Desa Wembi, Kabupaten Keerom, kemarin, sudah di berangkatkan ke Jamber tempat asal mereka. Mereka adalah Satgas Yonif Kostrad Yonif 509/CK Kodam V/ Brawijaya Jawa Timur, yang baru bertugas di Papua kurang lebih 3 bulan lalu. Kedatangan mereka ke Jayapura adalah menggantikan Satgas sebelumnya, yaitu Satgas Yonif 408 dari Kodam IV/Diponegoro Jawa Tengah.
Sedangkan satu rekannya Kopda Sugiartono (31), masih di rawat secara intensif diruang ICU RSUD Dok II. Sugiartono mengalami luka yang cukup serius, setelah mendapat perawatan intensif tim medis di RS.Marthen Indey.**