Gubernur Papua Lukas Enembe mengingatkan generasi yang akan datang terkait masa berlaku dana otonomi khusus (Otsus) yang dipastikan berakhir pada 2021 mendatang.
Generasi berikutnya diminta untuk bersiap-siap dengan berupaya meningkatkan daya saing serta profesional untuk menyokong pelaksanaan pembangunan di provinsi ini. “Artinya, apa yang sudah gagal jangan diulang lagi. Tetapi perbaiki secara baik sehingga bisa membawa masyarakat Papua ke masa depan lebih baik”.
“Intinya kesalahan yang dilakukan gubernur-gubernur era Otsus, generasi berikut harus berfikir lebih maju dan pintar. Kalian harus tunjukan bisa membangun provinsi ini,” terang Lukas Enembe pada perayaan Hari Otonomi Khusus, di GOR Cenderawasih Jayapura, Rabu (21/11).
Enembe mengatakan, meski sejak adanya Otsus banyak keberhasilan yang dicapai, namun banyak pula yang mesti diperbaiki. Sehingga demikian, generasi akan datang diminta siap hanya menjalankan UU Otsus tanpa didukung pendanaan.
“Karena tantangan kedepan akan lebih kompleks dan krusial. Yang mana akhir-akhir ini negara-negara besar sedang perebutkan wilayah Pasifik termasuk Papua,” ujarnya.
“Makanya sekarang rakyat tinggal memilih, apakah mau maju atau tidak? atau mau berkelahi terus? atau masih mau ribut-ribut terus? Semua tergantung rakyat Papua,” jelas dia.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan 17 Tahun perjalan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua belum sempurna seperti yang diharapkan semua orang, karena masih banyak kelemahan dan kekurangan. Salah satunya, Papua belum memiliki grand desain secara baik sejak awal.
Secara umum ia katakan, di era kepemimpinan Almarhum Jacobus Perviddya Solossa (Gubernur Papua tahun 2000), perjuangan keras untuk membangun Papua sudah dilakukan, dengan demikian masyarakat bisa merasakan pembangunan seperti jalan dan sebagainya.
Lahirnya Otsus di 2001 langsung membawa harapan baru bagi orang Papua untuk merubah dan menata dirinya menjadi lebih baik. Dimana, dengan dana awal sebesar Rp1 triliun pada 2002, Papua mulai dibangun kembali, diantaranya dengan membuka 11 ruas jalan sampai ke pedalaman.
Pembangunan Papua pun terus berjalan sampai dirinya memimpin untuk periode kali kedua, dimana dulunya dana Otsus 80 persen dikelola provinsi, kini dibalik menjadi dikelola kabupaten dan kota.
“Tetapi kembali lagi keberhasilan pembangunan tidak ditentukan oleh pemerintah, tapi oleh masyarakat Papua sendiri. Untuk itu, dimasa sisa kepemimpinan ini kami ajak seluruh masyarakat Papua untuk ikut membangun provinsi ini menuju ke arah kemakmuran dan kesejahteraan,” pungkas dia.