Ketua Pengprov Tarung Drajat dr. Demus Kogoya mengatakan untuk tarung drahat sendiri direncanakan akan melakukan Treaning Center (TC) / Pemusatan Latihan terpusat pada bulan September 2019 di Bandung Jawa Barat.
"Kami dari tarung drajat setelah Puslatprov menunjuk untuk pemusatan latihan itu kita sudah masuk dengan TC terpusat rencana di sang guru di Jawa," kata Demus Kogoya, Selasa, (13/08/2019).
Dirinya menjelaskan agar supaya adik-adik yang masuk dalam atlet PON Papua di tarung drajat ini kita fokuskan disini sehingga selama ini mereka sudah latihan TC berjalan cuma mereka tidak punya partner sparing dan lawan tanding disini, sehingga kalau di sana mereka bisa tau ilmu itu bisa diterapkan disana.
"Rencana disana nanti nya 3 sampai dengan 5 bulan kita bawa ke Kawa Bandung untuk masuk ditempatnya sang guru. Sehingga benar-benar roh nya itu ada disana seperti kita di PON XIX 2016 lalu di Jawa Barat," terangnya.
Demus mengaku atlet yang nanti akan di bawah untuk TC terpusat itu sekitar 24 atlet putra dan putri ada dua permainan yang ditandingkan didalam tarung drajat di PON itu ada nomor tarung dengan seni gerak. Yang paling susah itu di seni geraknya kalau untuk tarung ilmu dasar bela diri sudah di kombinasikan sedangkan seni geraknya yang agak susah.
"Kita butuh harus ada kiriman untuk mendahulu teman-teman yang lain ke Kawa untuk mendapatkan ilmu tanding yang baik," tuturnya.
Untuk Pelatih sendiri akan disiapkan dari PB untuk datangkan kesini selain pelatih kepala dari Papua sendiri. Pelatih kita disini yang ada saat ini yakni Pak Manu Maker, Paul Fingkreuw dengan Lukas Dimara semua ada tinggal pelatih kepala yang dari PB pusat dibantukan buat kita secara cuma-cuma untuk mempersiapkan atlet PON Papua.
Karena PB pusat mau supaya Papua itu juara umum kodrat untuk PON nanti. Jadi Pak Hari Tanu maupun sang guru mereka mau supaya Papua harus juara umum.