Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua segera memanggil perwakilan PT. Freeport Indonesia guna meminta penjelasan terkait status maupun situasi terkini perkembangan kasus virus corona (Covid-19) di wilayah operasionalnya.
Pemanggilan itu berkenaan dengan tingginya angka penyebaran virus corona di Kabupaten Mimika yang saat ini berjumlah 87 kasus. Sementara 51 kasus diantaranya ditemukan di Tembagapura, yang merupakan areal operasional PT. Freeport Indonesia.
“Makanya besok perwakilan Freeport di Kota Jayapura kami panggil untuk minta penjelasan”.
“Apalagi corona ini sebuah pandemi yang jadi masalah dunia. Sehingga Freeport wajib bekerja sama dengan pemerintah,” terang Wagub Klemen di Jayapura, Senin.
Menurut Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, meski Freeport merupakan perusahaan berskala internasional, namun mereka wajib tunduk dengan aturan pemerintah Indonesia.
Pihaknya pun meminta kepada manajemen PT. Freeport Indonesia agar segera melakukan pemeriksaan tes cepat (rapid test) kepada seluruh pekerja, yang saat ini berada di Kabupaten Mimika.
“Kita imbau supaya dalam waktu yang singkat ini harap semua karyawan Freeport dimanapun mereka berada, dari low land sampai high land segera rapid test”.
“Ini tentunya karena jumlah kasus positif virus corona di Mimika, khususnya di Distrik Tembagapura yang menjadi areal operasi PT. Freeport Indonesia adalah yang terbanyak di kabupaten itu”
Karenanya, sebagai perwakilan pemerintah pusat di Papua, Freeport harus mentaati aturan protokol keselamatan yang telah dibuat oleh Pemprov Papua.
Sebab dengan merampungkan tes cepat, penanganan bisa segera dilakukan sekaligus upaya pemutusan Covid-19 dengan mengisolasi dan mengobati pekerja yang terpapar virus corona.
Diketahui, hingga Minggu (2/5/2020), jumlah kasus positif virus corona di Provinsi Papua mencapai 240 kasus.
Mimika merupakan kabupaten dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak dengan 87 kasus.