Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal memastikan akses transportasi udara dan laut akan kembali dibuka pekan depan, setelah ditutup hampir tiga bulan lamanya.
Pembukaan transportasi tersebut, sebagaimana hasil keputusan rapat Pemprov Papua bersama Forkompinda tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka koordinasi penanganan Covid-19, Rabu (3/6/2020), di Swisbel hotel, Jayapura.
Kendati demikian, untuk langkah awal pembukaan bandara dan pelabuhan, masih diprioritaskan bagi warga yang akan pulang dari atau keluar Papua.
“Artinya mereka yang kemarin datang ke Papua lalu tidak bisa kembali sudah bisa pulang. Atau ada warga Papua tugas luar lalu terjebak di luar Papua, ini sudah bisa diatur penerbangannya untuk pulang,” kata Klemen.
Kepala Dinas Perhubungan Papua, Reky Ambrauw mengatakan jalur tranportasi laut akan dibuka lebih dahulu pada 8 Juni 2020 mendatang. Dimana bagi warga yang ingin kembali ke daerahnya dapat menumpang kapal KM Ceremai dengan jumlah penumpang hanya sekitar 50 persen.
Sementara untuk bandara, dibuka pada 10 Juni 2020 namun hanya melayani penumpang direct Jakarta - Jayapura – Jakarta. “Tidak ada transit ata penerbangan itu hanya pulang dan pergi. Kemudian jumlah penumpang tetap mengacu pada protocoler kesehatan yakni hanya diisi 50 persen saja”.
“Lalu untuk penerbangan, hanya sekali dalam sehari oleh sebanyak 5 maskapai. Dan nanti secara teknis akan diatur, “ucap dia.
Sementara ditanya mengenai persyaratan perorangan bagi calon penumpang, Reky mengaku masih akan dibahas bersama instansi terkait. “Apakah nanti harus mengantongi hasil PCR negative atau rapid tes non reaktif, semuanya akan dijabarkan dalam aturan. Masyarakat kita minta bersabar,” pungkasnya.