Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Yohanis Walilo memastikan proses recofusing atau perubahan kebijakan anggaran 2020, masih terus berjalan sebagai imbas dari adanya pandemi virus corona atau Covid-19.
Recofusing juga ditujukan untuk menitik beratkan penganggaran untuk penanganan Covid-19 di bumi cenderawasih yang sampai saat ini masih meningkat signifikan.
“Sampai saat ini kita perlu sampaikan bahwa proses refocusing anggaran masih berjalan. Ini jelas karena pandemi Covid juga masih terus terjadi,” terang dia di Jayapura, Selasa.
Menurut dia, sebagian anggaran penanganan Covid-19 dari provinsi, diserahkan ke kabupaten dan kota. Hal itu karena kabupaten dan kota merupakan yang paling terdampak dari paparan virus corona.
Dimana Pemprov Papua sudah membantu pendanaan bagi rumah sakit serta penyediaan fasilitas kesehatan di seluruh kabupaten dan kota.
“Intinya aktifitas penanganan Covid-19 ini masih terus dilakukan sehingga jika kabupaten atau kota melakukan permohonan serta perlu difasilitasi, maka tim anggaran bersama tim Covid akan rapat. Setelah ada petunjuk dari pimpinan, baru dibantu untuk ditindaklanjuti,” ucap dia.
Dalam penanganan Covid-19, Pemprov Papua sebelumnya telah menganggarkan Rp77 miliar dari APBD Pemprov Papua 2020 untuk diberikan kepada 29 pemerintah kabupaten/kota masing-masing senilai Rp2 miliar.
Angaran itu dialokasikan kepada lima rumah sakit rujukan di Nabire, Timika, Wamena, Merauke dan Biak dengan nilai masing-masing Rp5 miliar.
Pemprov Papua juga menyerahkan bantuan masing-masing Rp50 juta bagi 17 asrama mahasiswa yang ada di luar bumi cenderawasih.
Selain dukungan anggaran, turut diserahkan bantuan paket bahan makanan bagi 17 ribu warga terdampak Covid. Dimana seluruh bantuan itu diserahkan lewat dinas sosial serta dinas perindustrian dan perdagangan Papua.