Dengan diterapkannya adaptasi new normal, maka sekolah di 28 kabupaten dan kota (kecuali Kota Jayapura) diperbolehkan melakukan tatap muka dengan para murid.
Hanya saya seluruh lembaga pendidikan, diingatkan agar dapat memenuhi seluruh protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Supaya tak menjadi tempat penularan masif virus corona atau Covid-19.
“Kami minta kepala sekolah memperhatikan seluruh lingkungannya. Juga kepada kepala dinas pendidikan di seluruh kabupaten, untuk tetap berhati -hati pada pembukaan sekolah ini,” terang Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua Christian Sohilait, di Jayapura, Kamis.
Baru-baru ini, sambung dia, seorang anak di Kota Jayapura telah dinyatakan positif Covid. Sehingga demikian pihaknya berharap pihak satgas dapat segera melakukan tracing terkait dengan kasus itu.
“Hanya memang untuk Kota Jayapura kan belum diijinkan membuka sekolah. Makanya, satu anak yang tertular itu perlu dicari tahu kontaknya dengan siapa dan dimana saja”.
“Kemudian kita juga sudah koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kota Jayapura, agar dilakukan sweeping untuk mencari tahu sekolah yang masih buka atau melakukan tatap muka dengan siswa,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Christian berharap seluruh sekolah yang ada di Papua terus berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat terkait dengan penyiapan protokol kesehatan jelang rencana tatap muka dengan siswa.
Bagi yang kekurangan anggaran, dapat mengajukan kerjasama dengan seluruh instansi yang menangani Covid, guna melakukan penyiapan protokol kesehatan seperti, penyemprotan desinfektan, penyiapan masker dan lainnya.
“Namun kalau belum terpenuhi unsur protokol kesehatannya lebih baik sekolah ditutup dulu supaya tidak menularkan virus”.
“Contohnya di Kabupaten Supiori dimana mereka yang sudah membuka sekolah selama seminggu kami anjurkan ditutup karena kekurangan masker,” tandasnya.