Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statstik (BPS) Provinsi Papua, sebanyak 3 kota IHK (Kota Jayapura, Kabupaten Mimika dan Merauke) deflasisebesar 0,20 persen pada Agustus 2020.
Dengan kata lain, terjadi penurunan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,07 pada Juli 2020 menjadi 104,86 di Agustus2020.
Kepala BPS Papua Adriana Robaha jelaskan deflasi yang terjadi pada gabungan 3 kota IHK di bumi cenderawasih, terjadi akibat penurunan indeks pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
“Penurunan indeks juga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga. Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga dan kelompok kesehatan,” terang dia di Jayapura, Selasa (1/9/2020).
Sementara faktor pendorong terjadinya deflasi, tambah dia, dikarenakan penurunan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditas, antara lain bawang merah, tomat, ikan cakalang, ikan ekor kuning, ikan mujair, serta lainnya.
Namun ada pula komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain, tarif angkutan udara, emas perhiasan, biaya pendidikan pada akademi/perguruan tinggi, kangkung, ikang kembung,dan lainnya.
“Tapi kalau dihitung besaran andil masing-masing kelompok komoditi terhadap perkembangan inflasi Agustus 2020 di Papua (gabungan 3 kota IHK), diantaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,59 persen serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,002 persen”.
“Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,04persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,003persen serta kelompok kesehatan sebesar -0,005persen,” tandasnya.