Gubernur Papua Lukas Enembe menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungannya untuk memaksimalkan program padat karya dalam rangka peningkatan daya beli masyarakat.
Upaya itu sebagai langkah antisipasi terhadap tingkat perekonomian Papua bahkan Indonesia yang saat ini sedang lesu akibat pandemi Covid-19 sejak 2019 lalu.
“Program padat karya dipandang sebagai solusi yang paling baik untuk menggiatkan perekonomian Papua yang lesu”.
“Program ini sudah diinstruksikan bapak gubernur untuk dilaksanakan seluru OPD,” terang Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahtaraan Rakyat Sekda Papua, Muhammad Musa’ad, di Jayapura.
Ia katakan, pertumbuhan ekonomi Papua sebenarnya lebih tinggi dibandingkam daerah lain di Indonesia.
Namun pertumbuhan positif ekonomi Papua itu, karena kontribusi PT. Frerport Indonesia, yang tidak juga tidak signifikan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.
“Karena itu, memang perlu dilakukan peningkatan daya serap, baik dari APBD maupun APBN. Nah daya serap ini juga diantaranya dengan mengoptimalisasi program padat karya,” tegasnya lagi.
Musaad menambahkan, di era adaptasi tatanan kehidupan baru di Papua saat ini, masyarakat harus bisa tetap produktif.
Dalam artian, pemerintah daerah perlu memacu masyarakat untuk produktif, diantaranya dengan memberikan program padat karya untuk meningkatkan daya beli. Sebab jika tidak masyarakat akan semakin terpuruk dengan kondisi saat ini.
“Covid memang bahaya, namun bukan jadi alasan untuk masyarakat tidak berbuat apa-apa. Intinya, masyarakat juga harus tetap produktif, tapi tetap patuhi protokol kesehatan agar aman dari Covid-19”.
“Tapi tentunya kita pemerintah tetap menunjang dengan program-program diantaranya padat karya untuk tingkatkan ekonomi masyarakatnya,” tandasnya.