Tenaga pendidik, seperti guru dan dosen, diusulkan menjadipenerima vaksin Sinovac prioritas, selayaknya tenaga kesehatan.
Hal demikian, karena tenaga pendidik memiliki tugas yang langsung berinteraksi dengan murid maupun mahasiswa (dengan jumlah puluhan jiwa dalam satu kelas), saat sistem pembelajaran tatap muka, mulai dibuka.
“Kami menekankan agar tenaga pendidikan divaksin prioritas sebab penting bagi kesehatan mereka dan murid atau mahasiswa. Apalagi mereka ini kan berinteraksi langsung dengan murid ketika belajar ketika tatap muka mulai digiatkan”.
“Maka itu, sekali kita ingatkan bahwa betapa pentingnya keselamatan dan keamanan guru, dosen dan murid serta mahasiswa yang melaksanakan serta mengikuti proses belajar mengajar khususnya secara luring atau tatap muka di sekolah,” terang Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua Christian Sohilait di Jayapura, Senin (18/1/2021).
Menurut dia, saat ini Provinsi Papua memiliki tenaga pendidik guru sebanyak 18 ribu orang. Jumlah itu belum ditambah dengan tenaga kependidikan yang totalnya sebanyak 22 ribu orang.
Sementara itu, untuk tingkat perguruan tinggi, tercatat di Papua terdapat sebanyak empat ribu dosen, dengan jumlah mahasiswa dari 46 perguruan tinggi maupun tiga perguruan tinggi negeri, yang jika ditotalkan bisa mencapai 41 ribu orang.
“Belum lagi jika anak-anak sudah masuk sekolah, di mana jika dihitung-hitung totalnya bsa mencapai 600 ribu orang yang sudah termasuk jenjang SD, SMP, SMA hingga SLB. Maka itu, kita harap nanti jika pemberian vaksin yang dibagi menjadi tiga tahap, di mana pada tahap pertama diutamakan bagi tenaga kesehatan, nah untuk tahap selanjutnya diharapkan bisa diberikan bagi tenaga pendidik”.
“Sehingga ketika pembelajaran tatap muka digelar, semua tenaga pendidik sudah divaksin dan bisa dinyatakan aman ketika berinteraksi dengan murid atau mahasiswa,” harap ia.