Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan segera mendorong pembangunan Rumah Sakit Vertikal di Papua, supaya pelayanan kesehatan di provinsi tertimur Indonesia tersebut, semakin membaik.
“Kalau dulu RSUD Jayapura pernah jadi rumah sakit rujukan bagi seluruh warga Papua Nugini, kita harap RSUP Vertikal yang nanti kita bangun di Papua bisa menjadi rujukan untuk semua negara di wilayah Melanesia,” tegas Menkes Budi dalam kunjungannya ke Jayapura, Rabu (14/04/2021).
Meski belum diketahui jumlah anggaran yang disiapkan, namun lahan sebesar 30 ribu hektar di Koya, Kota Jayapura, telah disiapkan pemerintah untuk membangun rumah sakit vertikal itu.
Sementara kebijakan membangun RS Vertikal di Papua, bukan untuk menyaingi rumah sakit umum daerah yang sudah ada. Tetapi dirinya selaku Menkes, memiliki wewenang penuh mengirim para dokter ahli di rumah sakit vertikal itu, untuk selanjutnya menjadi mentor bagi para tenaga kesehatan yang ada di Papua.
“Sebab kalau statusnya RSUD nanti ketika saya tempatkan dokter ahli dari Jakarta, nanti mereka bisa balik lagi”.
“Beda kalau ada RS Vertikal di Papua, kan saya bisa taruh direktur terbaik serta dokter ahli. Sebab dokter itu untuk jadi ahli harus praktek dan mentorin langsung. Tak cukup dapat dari pembelajaran di kelas,” kata ia.
Menteri berharap program pembangunan RS Vertikal itu bisa rampung dalam lima tahun kedepan. Supaya RS Vertikal itu nantinya dapat didorong menjadi “Singapura-nya” negara Melanesia dalam hal pelayanan kesehatan.
Ditempat yang sama, Sekda Papua Dance Yulian Flassy mendukung penuh program pemerintah pusat.
Ia berharap, rencana peletakkan batu pertama pembangunan rumah sakit vertikal itu bisa segera dimulai paling lambat 2022 mendatang.
“Sebab kita sangat berharap sekali bahwa Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, bisa juga didiadakan di Papua,” pungkasnya.