Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua mengajak para orang tua murid mulai membiasakan diri dengan proses belajar online yang saat ini tengah digalakkan pihak sekolah untuk mencegah penularan COVID-19.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Protasius Lobya mengakui ada kekurangan dari sistem pembelajaran tersebut.
Namun demikian, dia berharap para orang tua lebih mementingkan kondisi fisik dan peningkatan imun anak di rumah, ketimbang mempermasalahkan hal yang berpotensi menularkan virus corona.
Hal itu disampaikan Protasius di Jayapura, dalam satu kesempatan, Selasa (29/6/2021) petang.
Masih dikatakan dia, tahun ajaran baru 2021/2022 akan berlangsung secara serentak dan dimulai pada 12 Juli mendatang.
Sementara rencana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Kota Jayapura, tetap menunggu keputusan kepala daerah setempat, meski sebagian besar sekolah maupun tenaga pengajar telah menyatakan kesiapan.
“Intinya keputusan walikota untuk belajar online maupun tatap muka, saya pikir semua sudah siap," kata ia.
Oleh karenanya, dia mengimbau semua pihak untuk taat pada putusan kepala daerah terkait kegiatan belajar mengajar. Sebab jangan sampai proses belajar tatap muka, menjadi pintu masuk penularan corona di Papua.
Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3, Constantinus Oei, berpendapat beda. Dimana sistem KBM tatap muka menurut dia, mesti segera diterapkan. Sebab belajar secara online, tidak bisa secara maksimal mengkoreksi kesalahan murid.
“Sekolah sudah punya strategi untuk bagaimana tatap muka bisa berjalan, minimal 1 jam saja. Memang penyebaran covid-19 masih terjadi di Papua, tapi tatap muka cukup penting untuk dilakukan,” tegasnya.