Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Nugini (PNG) menyepakati membuka kembali pintu perbatasan di Skouw Wutung, Distrik Muartami, Kota Jayapura, pada akhir bulan ini apabila kasus penularan COVID-19 mulai terkendali.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua, Suzana Wanggai di Jayapura, Rabu (7/7/2021).
Kedua negara sebenarnya telah sepakat membuka kembali pintu perbatasan, hanya khusus untuk untuk perdagangan barang pada 21 Juni 2021 lalu. Namun akibat angka kasus COVID-19 di kedua negara yang mulai naik, sehingga disepakati dilakukan penundaan.
“Sebelumnya sudah ada pertemuan antara Indonesia dan PNG terkait pembukaan pintu perbatasan, karena masyarakat dari kedua negara di wilayah perbatasan ini saling membutuhkan. Lalu disepakati dibuka pada Selasa dan Kamis. Tetapi pertemuan selanjutnya disepakati ditunda”.
“Kini ada rencananya 21 Juli mendatang kita lakukan pembukaan, tetapi yang jelas akan ditentukan dari situasi COVID-19 di kedua negara. Artinya apabila penularannya menurun dan bisa dikendalikan. Sebab kita perlu menjaga keamanan negara kita dari pandemi COVID-19,” terang Suzana.
Sementara, jelang pembukaan pintu perbatasan RI-PNG tersebut, pihaknya bersama negara tetangga terus berupaya menyiapkan beragam instrumen yang dibutuhkan. Seperti kelengkapan surat-surat dan lainnya serta peralatan untuk mendukung protokol kesehatan.
Diketahui, perbatasan RI-PNG di Skouw telah ditutup akibat merebaknya pandemi COVID-19 sejak tahun lalu.