Kemenkes dan Satgas COVID-19 Papua diminta untuk kembali mengaktifkan kembali ruang perawatan bagi pasien corona di seluruh rumah sakit, guna mengantisipasi lonjakan kasus di wilayah ini.
Hal demikian disampaikan Wakil Direktur RSUD Jayapura, dr. Silwanus Sumule di Jayapura, Kamis (8/7/2021).
“Provinsi Papua memiliki 45 rumah sakit dan 16 di antaranya adalah rumah sakit rujukan. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus corona, kami meminta Kemenkes dan Satgas COVID-19 Papua untuk mengaktifkan ruang perawatan bagi pasien corona di seluruh rumah sakit,” kata dia.
Menurut Silwanus, saat ini RSUD Jayapura telah mulai mengalihfungsikan sejumlah ruangan untuk merawat pasien yang terpapar COVID-19. Hal itu dikarenakan keterbatasan ruang isolasi di rumah sakit tersebut.
“Bahkan ada sejumlah pasien corona yang harus dirawat di IGD. Sementara ruangan ICU khusus untuk merawat pasien corona dengan kategori kritis tersisa dua ruangan saja. Sehingga mulai ada pengalihfungsian ruangan,” jelas ia.
Masih dikatakan Sumule, sejak beberapa hari lalu pula, ruang isolasi RSUD Jayapura telahmulai penuh. Sehingga pihaknya berencana membuka gedung MCC lantai 2 untuk menangani pasien corona.
Ia pun menduga langkah serupa sudah mulai dilakukan oleh beberapa rumah sakit di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Keerom.
Sementara terkait penanganan untuk pasien non COVID-19, tambah dia, pihaknya telah menyiapkan rencana kontijensi perbaikan sistem rujukan. Hal itu dimaksudkan agar hanya pasien COVID-19 dengan level kritis saja yang nantiinya bakal ditangani oleh RSUD Jayapura.
“Artinya nanti untuk pasien level sedang dan berat ditangani oleh beberapa rumah sakit yang ada di Kota Jayapura dan sekitarnya,”tandasnya.