Genap berusia 54 tahun pada hari ini, Gubernur Papua Lukas Enembe menggelar ibadah syukur secara virtual yang diikuti pimpinan OPD maupun lembaga di bumi cenderawasih.
Tampil didamping istri, Yulce Enembe, Gubernur Lukas dalam pidatonya memastikan kalau dirinya merupakan seorang pemimpin yang nasionalis.
“Saya tidak mengerti oleh pihak-pihak yang tak berhenti menyerang dan menuduh saya sebagai seorang pemimpin yang tidak nasionalis. (Padahal) merah putihmasih terjahit rapih menyelimuti hati saya,” ujar ia.
Lukas memastikan dirinya sama dengan 33 kepala daerah provinsi lainnya yang ada di Indonesia, yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Sehingga tak berarti dirinya memiliki otoritas tanpa kendali.
“Saya masih memiliki kesadaran bahwa seorang Gubernur juga wajib menaruh hormat pada elemen pusat yang dipimpin oleh Bapak Presiden Joko Widodo”.
“Saya juga ingin meluruskan bahwa kondisi yang ada saat ini akan terus bereskalasi dan sulit menemukan titik akhirnya, apabila elemen pusat dan elemen daerah tidak saling membangun trust atau kepercayaan,” kata dia.
Terakhir, Lukas meminta Presiden Joko Widodo dan jajarannya untuk meletakkan trust atau rasa percaya kepada dirinya dan kepada rakyat Papua, tanpa ada sekat dan saling menaruh curiga ditengah-tengah kita.
“Sebab Saya Lukas Enembe, Gubernur Provinsi Papua yang sudah memimpin tanah Papua sejak 2013 dan kini sedang menjalani masa-masa akhir jabatan saya sebagai seorang pemimpin di Papua. Dan akan terus mengabdi dan bekerja secara maksimal untuk membawa Papua berlari menuju Indonesia Emas 2045”.
“Sehingga apabila nanti Indonesia telah mencapai usia emasnya, kami tidak ingin tertinggal sebagai sebuah daerah yang berkadar perak apalagi perunggu,” pungkasnya.