Koordinator Medis Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua dr. Billy Heumese mengakui sejumlah atlet bumi cenderawasih, terpaksa belum bisa divaksin COVID-19 karena memiliki penyakit bawaan atau masih dalam masa pengobatan.
Kendati demikian, pihak KONI Papua masih terus berkoordinasi dengan dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan tambahan, mengingat masalah vaksinasi menjadi salah satu syarat untuk dapat berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Oktober mendatang.
Hal ini disampaikan Billy, dalam satu kesempatan di Jayapura.
Menurut dia, pihak KONI Papua saat ini sudah menyelesaikan vaksinasi COVID-19 tahap pertama bagi atlet yang akan mengikuti PON XX.
Sedangkan untuk vaksinasi COVID-19 tahap kedua bagi atlet masih dalam proses pada tempat-tempat Training Center (TC) masing-masing.
Sementara untuk jumlah atlet yang telah divaksin di tahap pertama, kata ia, sementara dalam proses perekapan data.
Kendati demikian, menurut rencana awal total keseluruhan yang akan divaksin sejumlah 500 orang, mulai dari atlet, ofisial, pelatih dan pengurus.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe mendorong agar proses vaksinasi segera digencarkan di empat klaster penyelenggaraan PON.
Tak cuma atlet, semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan PON XX Papua, wajib divaksin penuh.
“Hal demikian untuk menekan penularan COVID -19 di Papua bahkan Indonesia, yang saat ini kian menanjak signifikan,” tandasnya.