Gubernur Papua Lukas Enembe mengingatkan panitia Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021, agar berhati-hati mengelola anggaran multi event nasional tersebut.
Dirinya tak ingin, pengelola dana PON dan Peparnas mesti berurusan dengan aparat penegak hukum setelah dua event nasional itu selesai.
“Gubernur meminta PB PON Papua, PB Peparnas Papua dan KONI Papua, lebih hati-hati (menggunakan anggaran yang ada) agar tidak menjadi kendala (masalah hukum) di kemudian hari”.
“Intinya jangan sampai akibat dari ketidak hati-hatian itu menyebabkan hal-hal yang tidak kita inginkan setelah atau pasca PON,” tegas Lukas Enembe dalam Zoom Meeting dengan pengurus PB PON Papua, PB Peparnas Papua serta KONI Papua, Senin (2/8/2021), sebagaimana disampaikan Juru Bicaranya, Muhammad Rifai Darus.
Rapat virtual tersebut, juga diikuti seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Papua.
Gubernur, masih menurut Jubir Rifai, juga menginstruksikan kepada instansi terkait di Pemprov Papua untuk mendorong percepatan penyelesaian venue PON. Sehingga dapat segera dilakukan uji tanding atlet di seluruh venue.
“Artinya sebelum venue rampung maka semua atlet sudah harus ditarik ke Papua untuk uji coba kesiapan venue atau uji tanding,” ucapnya.
Selain membahas penyelenggaraan PON dan Peparnas, Lukas juga membicarakan masalah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat) di masa pandemi COVID-19 saat ini.
Dimana pihaknya menyatakan dukungan penuh keputusan yang dibuat, sepanjang bertujuan menekan serta mengendalikan penularan virus corona di Bumi Cenderawasih.