JAYAPURA - Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua memastikan sudah menerbitkan surat edaran pembukaan tatap muka untuk jenjang SMA.
Kendati demikian, bagi sekolah dengan jumlah murid yang banyak, diminta memberlakukan sistem shifting atau bergiliran, guna menghindari penularan COVID-19.
“Contoh sekolah dengan siswa lebih dari 20 orang, seperti SMA 2 Jayapura, SMA 1 atau SMA 4 Jayapura. Nah mereka ini harus dibuat sistem bergiliran untuk tatap mukanya,” ujar Plt Kepala DPPAD Paoua Protasius Lobya, di Jayapura, Kamis.
Sementara meski diperbolehkan memberlakukan sekolah tatap muka lanjut dia, pihak sekolah wajib mendapatkan surat rekomendasi dari pemerintah setempat dan Satgas COVID-19.
“Artinya jika belum di perbolehkan dibuka jangan di buka”.
“Kemudian pembukaan sekolah juga harus mendapat persetujuan atau kesepakatan dari orang tua. Jika orang tua tidak setuju maka sekolah harus tata kembali pembelajaran tersebut. Memang kita ingin mutu pendidikan baik tapi kita tidak ingin anak jadi korban,” ucapnya.
Sementara disinggung terkait masih adanya guru yang belum melakukan vaksinasi, Protasius tak membantah.
Ia menyebut, hal itu dikarenakan cukup banyak guru yang memiliki penyakit bawaan sehingga belum dapat dilakukan vaksinasi. ***