JAYAPURA - Dinas Pertanian (Distan) Papua mendorong pembuatan pupuk organik lokal, yang mana semua bahan bakunya tersedia di setiap sentra wilayah adat setempat.
Hal demikian agar produksi kopi di Papua oleh petani setempat, bisa dihasilkan secara berkesinambungan.
“Kalau bisa bahan bakunya seperti rumput dan lainnya, nanti tinggal ditambahkan pupuk EM4”.
“Tetapi air gula pun bisa dijadikan untuk campuran dan kita tunggu 2-3 minggu prosesnya dan bisa dibenam disetiap tanaman kopi. Artinya selain mudah, pupuknya bisa didapatkan secara murah juga,” terang Kepala Dinas Pertanian Papua, Semuel Siriwa, di Jayapura, Senin (5/9/2022).
Diakuinya, sampai saat ini Provinsi Papua belum mampu memproduksi kopi secara berkelanjutan, padahal permintaan dari luar sangat besar.
Kendalanya, masih menurut Siriwa, ada di tingkat petani. Dimana tanaman kopi di Papua teruhat kurus karena pemupukannya kurang.
“Padahal tanaman kopi ini perlu pemupukan yang bagus agar bisa diproduski berjelanjutan”.
“Dan harus kami jujur penyebab kopi Papua tak bisa diproduksi secara berkelanjutan karena kendala di pemupukan tanaman kopi. Sehingga terkadang kita perlu melakukan invervensi menyiapkan pupuk bagi para petani, khususnya pupuk organik sehingga diharapkan tanaman kopi bisa berbunga secara terus menerus,” jelasnya.
Siriwa tambahkan, selama ini tanaman Kopi di Papua jika sudah dipanen sekali harus menunggu lama untuk berbunga kembali, sehingga tidak bisa diproduksi secara berkelanjutan.
“Makanya saya sudah lobi ke pemerintah pusat dan kami dapat program dari APBN untuk pengembangan kopi. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan lancar,” tandasnya. ***