JAYAPURA - Dalam rangka memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menggelar aksi donor darah, Jumat (11/8/2023), di Jayapura.
Deretan pejabat Pemprov Papua pun turun langsung mendonorkan darahnya, sebagai bentuk tindakan nyata demi tujuan kemanusiaan.
Salah satu diantaranya, Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun yang mendonorkan satu kantong darah.
Gubernur datang didampingi Plh. Sekda Papua Derek Hegemur, Plt. Asisten Sekda Papua Bidang Perekonomian dan Kesra, Suzana Wanggai, Kepala Dinas Kominfo Papua Jeri A. Yudianto, serta sejumlah pejabat TNI/Polri.
"Karena setetes darah ini sangat berharga untuk bisa menyelamatkan nyawa orang oleh aksi sosial itu mempunyai nilai kemanusiaan," ujar Gubernur Ridwan usai mendonor.
Ia pun berharap, aksi donor darah yang melibatkan masyarakat, TNI/Polri serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut, dapat menghasilkan 200 kantong darah.
"Apalagi stok di PMI harus selalu kurang karena setiap detik, menit pasti ada yang membutuhkan kantong darah," ucap ia.
Asisten Sekda Papua Suzana Wanggai selaku Ketua Panitia HUT Kemerdekaan RI 2023 mengatakan selain aksi donor darah, Pemprov Papua juga menyerahkan bingkisan kepada keluarga pahlawan. Suzana berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban keluarga pahlawan jelang HUT Kemerdekaan.
Gesye Samori, anak Anggota Veteran Pejuang Pepera, Jimmy Samori, mengapresiasi perhatian Pemerintah Provinsi Papua kepada para pejuang.
Dia berharap pada peringatan HUT Kemerdekaan di 17 Agustus 2023 mendatang, ayahnya yang seorang pejuang dapat dilibatkan, mengingat semangat juang yang masih berkobar dalam hati mereka.
"Ayah kami sudah di kursi roda tapi semangat masih tinggi. Untuk itu, kita harap bisa dilibatkan dalam peringatan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus nanti," kata ia.
Senada disampaikan Ruth Koromath, anak dari Veteran Pejuang Pepera, Permenas Koromat. Kendati demikian, dia berharap perhatian pemerintah tak hanya dalam bentuk bingkisan dan bantuan lainnya. Tetapi ada keberpihakan untuk membantu cucu dari para pejuang Pepera untuk diterima berdinas di TNI/Polri.
"Anak kami yang adalah cucu pejuang Pepera ini sudah beberapa kali mendaftar. Bahkan saya membawa bukti ayah kami sebagai pejuang namun tidak juga diterima. Untuk itu, saya berharap dari TNI/Polri bisa mendengar aspirasi ini," harapnya. ***