JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat ekspor di wilayahnya pada Mei 2024 senilai US$6.380,98 ribu atau naik 89,12 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai US$3.374.10 ribu.
Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua pada bulan ini berupa ekspor migas dan ekspor nonmigas.
”Pada Mei 2024, Ekspor dari Provinsi Papua terdiri dari ekspor migas senilai US$0,72 ribu, ekspor kayu dan barang dari kayu (HS44) senilai US$6.091,47 ribu.”
“Kemudian ekspor ikan dan hewan air lainnya (HS03) senilai US$92,48ribu serta ekspor nonmigas Lainnya sebesar US$196,31 ribu,” terang Kepala BPS Papua Adriana Carolina di Kota Jayapura, Rabu (19/6/2024).
Sementara untuk nilai impor Papua pada Mei 2024, lanjut Adriana, tercatat senilai US$ 4.248,66 ribu atau naik 1.048,58 persen bila dibandingkan dengan impor pada April 2024 yang senilai US$369,91 ribu.
”Pada Mei 2024 Impor dari Provinsi Papua berupa barang dari golongan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) yang senilai US$143,50 ribu.”
“Kemudian barang dari golongan kopi, teh, dan rempah-rempah (09) yang senilai US$ 25,47 ribu, barang dari golongan olahan dari daging, ikan, krustasea, dan moluska (16) yang senilai US$ 0,75 ribu. Selanjutnya, barang dari golongan biji dan buah mengandung minyak (12) yang senilai US$ 0,17ribu, dan berasal dari golongan migas lainnya senilai US$ 1.456,32,” jelasnya.
Diketahui, empat besar negara tujuan ekspor Papua, yakni Australia senilai US$3.880,59 ribu (60,81%), Korea Selatan senilai US$1.642,14 ribu (25,73%), Selandia Baru senilai US$ 379,68 ribu (5,95%), dan Papua Nugini senilai US$200,48 ribu (3,14%).
Sedangkan empat besar negara asal impor ke Papua, yaitu Vietnam senilai US$4.076,45 ribu (95,95%), Australia US$95,68 ribu(2,25%), Jepang senilai US$36,22 ribu (0,85%), dan Papua Nugini senilai US$26,42 ribu (0,62%). ***