JAYAPURA - Dinas Kelautan dan Perikanan Papua mendorong tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Keerom yang masih rendah.
Hal demikian karena potensi perikanan di kabupaten tersebut masih tergolong kecil.
“Sebab pengembangan perikanan disana hanya jenis ikan lele. Sehingga memang harus kira dorong terus,” ujar Plh Kadis Kelautan dan Perikanan Papua, Carlos Matuan di Jayapura, Kamis.
Kendati demikian, tingkat konsumsi ikan se-Papua pada tahun ini mencapai 75,72 kg per kapita.
Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang sebesar 56,49 kg per kapita.
Bahkan jumlah produksi ikan di Papua yang cukup tinggi, didistribusi ke Kabupaten Keerom.
“Tapi kembali lagi ke daya beli masyarakat setempat.”
“Karena kalau dengan cara mendatangkan ikan dari daerah terdekat itu bisa dilakukan. Tetapi daya beli masyarakat yang kurang,” kata dia.
Carlos menyebutkan, produksi perikanan tangkap Papua sebesar 163,644 ton. Meliputi ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan demersal dan ikan karang.
“Kontribusinya dari delapan kabupaten/kota pesisir di Papua. Tidak hanya itu Papua juga memiliki empat pelabuhan perikanan yang berpotensi dapat dikelelola dalam rangka meningkatkan produksi perikanan tangkap,” katanya.
Carlos menambahkan, dengan jumlah produksi ikan yang berlimpah ini, pihaknya siap mendukung program makan bergizi gratis (MBG).
Pihaknya juga akan menyiapkan sarana prasarana di daerah tertentu untuk menjaga kualitas dan tingkat produksi ikan. ***