JAYAPURA — Pemerintah Provinsi Papua memperkuat koordinasi dengan ritel modern, distributor, dan Bulog untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok menjelang Natal, Tahun Baru, dan menghadapi bulan puasa pada Februari 2026. Langkah ini ditegaskan Gubernur Papua Matius Fakhiri saat melakukan pengecekan langsung di sejumlah titik pasokan di Kota Jayapura, Rabu (3/12/2025).
Sidak dilakukan di Hypermart, Saga Abepura, PT Irian Jaya Sehat, Bulog, dan Pasar Sentral Hamadi. Pemerintah memastikan pasokan beras, minyak goreng, gula, serta komoditas utama lainnya berada pada level aman hingga awal tahun depan.
“Kami melihat langsung kondisi stok di lapangan dan semua kebutuhan pokok tercukupi untuk menghadapi Natal, Tahun Baru, sampai puasa Februari nanti,” kata Gubernur Fakhiri.
“Stok yang stabil ini menjadi kunci agar harga tidak bergerak liar. Karena itu pasokan dari distributor harus benar-benar disiplin dan tidak boleh terlambat,” ujarnya.
Bulog Papua melaporkan ketersediaan beras mencapai 22.400 ton di dalam gudang, ditambah 11.000 ton yang sedang dalam perjalanan menuju enam provinsi di Tanah Papua.
“Totalnya 33.700 ton dan kondisi stok aman untuk tiga bulan ke depan,” kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Papua, Ahmad Mustari.
Aprindo Papua juga menegaskan kesiapan jaringan ritel dalam mengantisipasi lonjakan permintaan serta potensi hambatan logistik di awal tahun.
“Kami sudah menyiapkan pola distribusi untuk mencegah keterlambatan pasokan, termasuk kendala ekspedisi dan ketersediaan kontainer,” ujar Ketua Aprindo Papua, Haris Manuputty.
Pemerintah Provinsi Papua menegaskan akan terus melakukan pengawasan lapangan untuk memastikan arus distribusi berjalan lancar dan harga tetap terkendali di seluruh wilayah. ***