JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua menetapkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi baru daerah. Penegasan tersebut disampaikan Pj Sekretaris Daerah Papua, Christian Sohilait, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Papua 2025 di Jayapura, Rabu (3/12/2025).
Sohilait menjelaskan bahwa kekayaan alam dan budaya Papua menjadi modal strategis yang perlu dikelola secara terencana. Penguatan destinasi wisata, peningkatan kapasitas kelompok sadar wisata, serta penjaminan keamanan bagi wisatawan menjadi bagian dari kebijakan jangka panjang Pemprov Papua.
“Langkah-langkah ini merupakan bagian penting dari strategi pemerintah dalam mendorong sektor non-tambang. Keindahan alam, keramahan masyarakat, dan kekayaan budaya adalah kekuatan besar untuk menarik wisatawan,” ujar Sohilait.
“Penguatan kelembagaan pariwisata juga harus menjadi prioritas agar manfaat ekonomi dapat dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Selain pariwisata, Pemprov Papua menjadikan hilirisasi sektor pertanian dan perikanan sebagai strategi peningkatan nilai tambah ekonomi daerah. Papua memiliki sumber daya alam yang besar, mulai dari tanah pertanian yang subur hingga potensi kelautan yang luas.
“Potensi tersebut harus diolah dengan pendekatan penciptaan nilai tambah agar memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Investasi di sektor pertanian, perikanan, dan ekonomi biru harus terus didorong agar produk lokal memiliki daya saing,” jelasnya.
“Pengembangan ekonomi biru dapat membuka lapangan kerja, memperkuat rantai pasok lokal, dan meningkatkan pendapatan daerah,” lanjut Sohilait.
Pemprov menegaskan bahwa diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi akan menjadi fokus pembangunan daerah ke depan, dengan menempatkan pariwisata, ekonomi kreatif, pertanian, perikanan, dan ekonomi biru sebagai sektor prioritas yang saling melengkapi. ***