Provinsi Papua terletak pada koordinat 130?-140? BT dan 9,0? - 10,45? LS merupakan wilayah paling timur Indonesia dan berbatasan langsung dengan Negara Papua New Guinea. Provinsi Papua memiliki garis pantai sepanjang 1.170 mil laut dengan luas perairan territorial mencapai 45.510km? yang didalamnya mengandung berbagai jenis biota laut yang bernilai ekonomis penting.Secara umum potensi lestari sumberdaya perikanan laut sebesar 1.524.800 ton/tahun dan perikanan darat sebesar 268.100 ton/tahun (belum termasuk potensi lahan untuk pengembangan budidaya laut dan tambak diperkirakan sebesar 1.663.200 Ha).
Kebijakan Pemerintah Provinsi Papua menjadikan sektor perikanan dan kelautan sebagai salah satu sektor unggulan sumber PAD, maka sektor ini mempunyai peluang yang sangat luas untuk terus dipacu perkembangannya.
Potensi Ikan Hias Air Tawar Asli Papua
Provinsi Papua memiliki ikan hias air tawar bernilai ekonomis tinggi seperti Arowana (Scleropages jardinii) di Merauke dan udang Cherax di Jayawijaya. Jenis ikan hias lainnya seperti Ikan Rainbow Fish, Bambit, Iriatherina,Kaca, banyak terdapat di perairan umum yang ada di kabupaten / kota di wilayah Provinsi Papua.
Potensi Lahan Pengembangan Budidaya Pantai dan Laut
Potensi Lahan Pengembangan Budidaya Pantai (42.000 Ha) | ||
1 | Udang | 17.700 Ha |
2 | Bandeng | 11.700 Ha |
3 | Teripang | 12.600 Ha |
Potensi Lahan Pengembangan Budidaya Laut ( < 5 km dari garis pantai sebesar 9.938.100 Ha) | ||
1 | Kakap | 6.993.000 Ha |
2 | Tiram (Kerang Darah) | 1.414.000 Ha |
3 | Kerapu | 715.700 Ha |
4 | Teripang | 201.300 Ha |
5 | Titam Mutiara / Abalone | 112.300 Ha |
6 | Rumput Laut | 501.900 Ha |
PROFIL DAN POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN PAPUA
Provinsi Papua memiliki panjang garis pantai seluas 1.170 mile yang ditumbuhi oleh ekosistim hutan magrove yang subur dengan gugusan terumbu karang yang indah serta aneka ragam biota akuatik yang hidup didalamnya. Potensi alam dan kekayaan bahari yang terkandung ditanah Papua belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal, hal ini ditandai dengan masih rendahnya nilai konsumsi ikan masyarakat diwilayah pedalaman /pegunungan sebesar 12,34 kg/kapita/thn, sedangkan nilai konsumsi ikan masyarakat diwilayah pesisir telah mencapai 44,93 kg/kapita/thn . (Kelautan dan Perikanan Dalam Angka Tahun 2004 ? 2009).
Hingga akhir tahun 2009, nilai pemanfaatan lahan usaha budidaya walaupun meningkat namun pertumbuhannya masih tergolong rendah, dimana untuk potensi budidaya air tawar yang mencapai 178.786 Ha baru dimanfaatkan sebesar 1.163 Ha (0,65%), potensi budidaya payau yang mencapai 42.000 Ha, baru dimanfaatkan sebasar 495,1 Ha (1,17%) dan potensi budidaya laut yang mencapai 256.800 Ha baru dapat dimanfaatkan sebesar 47,1 Ha (0.18%).
Tabel. Perkembangan luas kolam, tambak, keramba dan laut tahun 2009
No | Uraian | Tahun | Kenaikan % | |
2008 | 2009 | |||
1 | Kolam | 1.128,20 | 1.129,2 | 0,09 |
2 | Tambak | 494,0 | 495,1 | 0,22 |
3 | Keramba/kurungan | 34,50 | 34,6 | 0,29 |
4 | Laut | 46,20 | 47,1 | 1,95 |
Jumlah | 1.702,9 | 1.706,0 | 0,18 |
Sumber : Data Statistik Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua 2009
Perkembangan jumlah armada perikanan tangkap tahun 2009 sebesar 27.127 unit dan mengalami penurunan sebesar 12,56% dari tahun sebelumnya 31.022 unit (2008), Hal ini disebabkan semakin meningkatnya biaya operasional kegiatan penangkapan dilaut akibat kenaikan harga BBM, sementara jumlah hasil tangkap semakin menurun disebabkan kegiatan eksploitasi yang berlebihan menggunakan alat tangkap yang dilarang karena tidak ramah lingkungan, akibatnya terjadi kerusakan lingkungan perairan yang menurunkan jumlah populasi ikan dan keadaan ini semakin diperburuk dengan meningkatnya kegiatan ilegal fishing dilaut lainnya.
Tabel . Perkembangan armada perikanan tahun 2008 - 2009
No | Uraian | Tahun | Kenaikan % | |
2008 | 2009 | |||
1 | Perahu Tanpa Motor | 26.286 | 21.383 | - 18,56 |
2 | Perahu Motor Tempel | 3.370 | 4.449 | 32,02 |
3 | Kapal Motor | 1.366 | 1.295 | - 5,20 |
Jumlah | 31.022 | 27.127 | - 12,56 |
Sumber : Data Statistik Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua 2009
Disisi lain jumlah nelayan dan pembudidaya ikan justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya dari 106.808 orang (2008) menjadi 163.420 orang (2009) atau meningkat sebasar 53%, Kecendrungan penurunan terjadi pada Rumah Tangga Perikanan (RTP), dimana RTP tahun 2008 sebesar 37.686 RTP menurun menjadi 32.773 RTP atau penurunan sebesar 13,04%, yang kemungkinan terjadi akibat alih profesi dari Rumah Tangga Perikanan (RTP) beralih kesektor jasa lainnya.
Tabel Perkembangan jumlah nelayan dan pembudidaya ikan tahun 2008 - 2009
No | Uraian | Tahun | Kenaikan % | |
2008 | 2009 | |||
1 | Nelayan Di laut | 106.116 | 108.357 | 2,11 |