Kehadiran Abepura Mall yang berhasil menyerap ribuan karyawan disambut positif Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua, Marthen Tangaran. Harapan yang sama bertumpu pada bangunan Jayapura Mall yang saat ini tengah dalam masa pengerjaan. Marthen berharap Mall Jayapura bisa merekrut lebih banyak karyawan ketimbang bangunan Mall Abepura agar jumlah pengangguran di Papua, khususnya di Kota Jayapura dapat lebih ditekan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Demikian Dikemukakan Marthen Tangaran, saat dijumpai diruang kerjanya, Kamis (17/2) siang. Diakui Marthen, saat ini peluang kerja di Jayapura memang cukup sedikit karena kurangnya investasi yang masuk ke Papua, karena terkendala berbagai masalah, antara lain masalah tanah. Meski begitu, kata dia, sebenarnya ada banyak lahan di Papua yang bisa digarap untuk dijadikan sebagai peluang kerja.
Sebut saja, sektor pertanian dan perkebunan yang tentunya bisa dikembangkan oleh masyarakat setempat.Contohnya masyarakat yang menanam sayur kol dan kangkung di lahan kosong seputaran jalan baru. Sayur itu kan dikumpulkan di supermarket agro segar,akunya. Dilain pihak, jika masyarakat memiliki minat dan bakat untuk berwirausaha, seharusnya hal-hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain.
Kan kita juga ada bikin berbagai pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Nah disini kita harap masyarakat asli Papua khususnya, bisa lebih eksis dalam berwirausaha. Karena saat ini sangat jarang masyarakat asli Papua bisa berwirausaha. Karena itu, kita harap khususnya bagi masyarakat yang sudah dilatih agar bisa mengembangkan skillnya untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja bagi dirinya sendiri, ujarnya. Pada kesempatan itu, Marthen berharap kepada para pengusaha di Papua agar dalam perekrutan pegawai kedepan, untuk lebih memprioritaskan masyarakat asli Papua dibanding pendatang.
Kalau bisa presentasenya mungkin lebih banyak orang asli Papuanya daripada pendatang. Ya, ini juga penting agar ada kesempatan kerja yang luas bagi masyarakat asli. Tapi tentu ini juga harus dibarengi dengan kemampuan dan skill yang memadai. Maka itu, kita juga berharap bagi masyarakat asli untuk selalu siap pakai dan memiliki ketrampilan rata-rata agar bisa diterima di dunia kerja, tuturnya.