Kabupaten Paniai dan Nabire sampai saat ini menjadi daerah terbesar di Papua dalam hal menampung pertambangan rakyat.
Sayangnya, dari pertambangan rakyat tersebut tak satupun terlihat warga asli Papua yang melakukan aktivitas penambangan. Hal demikian disayangkan Kepala Pengelolan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Ir. Noak Kapisa,M.Sc dalam dialog interaktif yang digelar oleh Biro Humas dan Protokol Provinsi Papua, baru- baru ini.
Menurutnya, penambangan di Nabire dan Paniai merupakan salah satu area pertambangan yang luar biasa, hanya saja para penambangnya bukan orang Papua. Ini yang punya lahan adalah orang Papua tapi yang menambang adalah orang luar. Maka itu, hal ini yang kita ingin wujudkan kedepan agar pertambangan di Papua bisa dikelola oleh masyarakat sendiri, kata Noak.
Ia mengatakan, saat ini pihak pemerintah melalui instansi terkait tengah berupaya melindungi masyarakyat dengan menampilkan pertambangan rakyat berwawasan lingkungan. Hal demikian, merupakan satu upaya agar pertambangan rakyat di Papua kedepan, bisa dilaksanakan oleh warga asli Papua. Kita harapkan ini akan terjadi di Papua suatu saat, karena kami yakin kita akan menambang sendiri. Kita akan melakukannya dengan salah satu terobosan pertambangan berwawasan lingkungan ini, ujarnya.
Dilain pihak, lanjutnya, pihaknya saat ini tengah menggodok Perdasi pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Papua, dengan harapan bisa menjadi payung hukum dalam pengelolaan sumber daya alam serta lingkungan kedepan. Ini yang sekarang kami lagi mencoba dan memang ini ditugaskan oleh bapak Gubernur Papua, katanya Ditambahkan Noak, jika melihat lebih dekat, kekayaan alam di Papua lebih banyak berada diwilayah perkampungan.
Oleh karena itu, hal demikian perlu diperkuat dengan sebuah terobosan agar pengelolaan kekayaan alam itu berbasis pada tingkat kampung. Karena itu, kami juga sedang persiapkan grand desain agar bagaimana kekayaan alam ini dikelola berbasis pada tingkat kampung, ungkapnya.