Dalam rangka memaksimalkan penanganan bantuan bencana alam kepada masyarakat yang wilayahnya mengalami kerusakan akibat bencana alam, Dinas Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir Provinsi Papua menghimbau kepada masyarakat untuk peka melaporkan kejadian bencana kepada posko yang ada.
Kepala Bidang Bina Bantuan Sosial, Dinas Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir Provinsi Papua, Drs. Eddy Patanduk, MM, posko yang dibuka selama 24 jam tersebut, tugasnya memonitor dan melakukan penanganan saat terjadinya bencana alam di Provinsi Papua.
Sehingga masyarakat dihimbau untuk bisa melaporkan bencana alam yang terjadi. Karena di Posko penanggulangan bencana itu ada petugas kami yang memonitor dengan peralatan komunikasi. Sehingga kita harap di posko ini, setiap bencana dapat kami terima baik itu bencana alam maupun bencana sosial lainnya melalui laporan masyarakat, tutur Kepala Bidang Bina Bantuan Sosial, Dinas Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir Provinsi Papua, Drs. Eddy Patanduk, MM, dalam satu kesempatan kemarin.
Ia mengatakan, Dinas Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir Provinsi Papua telah membuka posko penanggulangan bencana di Dok IX Jayapura, yang letaknya berada di Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial. Dalam posko ini, lanjutnya, kita tidak hanya menangani bencana alam tetapi juga dampak dari bencana alam dan sosial yang telah terjadi. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat ketika terjadi bencana diharapkan bisa melaporkan sehingga kita bisa mengambil langkah-langkah konkrit ke bawah baik melalui koordinasi karena di daerah kita punya petugas yang dapat membantu kita, seperti Dinas Sosial Kabupaten/Kota, tuturnya.
Ditambahkan dia, selain berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota manakala terjadi bencana alam di daerah, posko tersebut juga akan berkoordinasi dengan Tagana atau Taruna Siaga Bencana guna melakukan penanganan pasca terjadinya bencana alam. Saat ini, Dinas Kesejahteraan Sosial memiliki tenaga Tagana sekitar 1090 yang tersebar di Kabupaten/Kota Papua. Tagana yang setiap tahunnya mengikuti pelatihan dalam satu kegiatan jambore tersebut, siap 24 jam untuk melakukan penanganan bencana alam yang terjadi dibumi cenderawasih.