Rencana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua untuk membangun home stay di Puncak Cartenz Kabupaten Mimika, masih menemui beberapa kendala. Antara lain, faktor cuaca yang tiap jam mengalami perubahan sehingga menghambat angkutan peralatan home stay menuju Puncak Cartenz.
Belum lagi, helikopter yang bisa sampai di lokasi (puncak Cartenz) hanya heli milik PT. Freeport Indonesia (PTFI). Sehingga angkutan peralatan home stay sangat bergantung kepada bantuan angkutan PTFI.
Meski begitu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Win CH. Rumbino mengaku akan terus mengupayakan agar pembangunan home stay di Puncak Cartenz dapat rampung dalam tahun 2011 ini. Sehingga bisa menarik para wisatawan mancanegara untuk dapat mengunjungi salah satu puncak tertinggi di dunia tersebut. Diharapkan secepatnya selesai. Dan kami harap, ya tahun ini bisa rampung, kata Rumbino, di Jayapura, Kamis (29/9) kemarin.
Menurut dia, pekerjaan pembangunan home stay tersebut masih berkelanjutan dan dilakukan setahap demi setahap. Belum lagi karena pekerjaan pembangunan bergantung kepada pihak PTFI sebagai mitra kerja, karena akses atau jalan satu-satunya untuk menjangkau puncak adalah dengan helikopter. Itu belum ditambah frekuensi kerja PTFI cukup padat sehingga kami menyesuaikan dengan jadwal kerja mereka. Kami tidak mungkin memaksakan kehendak (sehingga musti menunggu heli dalam keadaan tidak digunakan lalu dipakai mengangkut peralatan home stay), tukasnya.
Kendati begitu, lanjutnya, beberapa bahan dan lain sudah tiba lokasi, meski belum seluruhnya. Diperkirakan ada sebanyak 1 kontainer peralatan home stay yang belum diangkut ke lokasi karena masalah cuaca serta demo karyawan PTFI. Tapi, PTFI janji dalam waktu dekat setelah demo karyawan selesai mereka akan bantu 100 persen untuk selesaikan pembangunan di Puncak Cartenz. Dan kita harap semuanya bisa segera selesai secepatnya, harap dia.