Usai membakar sebanyak 18 ribu proposal bantuan yang disampaikan masyarakat, Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe,SIP,MH langsung membuat sayembara berhadiah Rp50 juta, yang bakal diberikan kepada warga pemberi informasi tentang siapa pelaku atau otak dan dalang dibalik penyebar blangko proposal bodong bantuan Gubernur. Hal demikian sebagaimana penegasan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Papua, Anni Rumbiak saat memberikan keterangan kepada pers, Jumat (12/7) siang, diruang kerjanya. Sebelumnya, blangko proposal bodong bantuan Gubernur diperjual belikan senilai Rp30 ribu rupiah dengan iming-iming setiap bantuan yang disampaikan akan langsung dijawab oleh Gubernur Papua Lukas Enembe. Isu tersebut langsung direspon oleh masyarakat dengan membuat proposal yang sampai saat ini telah mencapai sebanyak 18 ribu pengajuan.
Jadi saya dapat perintah dari bapak Gubernur untuk segera buat pengumuman tentang undian berhadiah yang ditujukan bagi masyarakat umum dan bagi mereka yang memberi informasi tentang siapa pelaku pertama yang memberi informasi tak benar itu, maka akan diberi hadiah oleh Gubernur Papua sebesar Rp50 juta. Dan berita ini juga sebagai pengumuman resmi kepada masyarakat," katanya. lebih lanjut dikatakan, bagi masyarakat yang akan menyampaikan informasi dimaksud dapat langsung menghubungi staf Biro Humas dan Protokol Setda Papua. Sementara pihak Biro Humas Papua akan di back up oleh pihak kepolisian untuk mengolah sejumlah data maupun informasi yang disampaikan oleh warga.
Jadi nanti, masyarakat yang akan melapor langsung saja ke Biro Humas dan Protokol Setda Papua. Ya memang untuk saat ini secara manual tapi tidak menutup kemungkinan setelah kami melapor kepada Gubernur, mungkin kita akan membuka line telepon untuk bisa untuk menjaga kerahasiaan bagi pelapor".Tapi memang belum ada rencana sampai kesitu hanya saja kita masih menunggu persetujuan dari Gubernur Papua dan pengumuman ini terhitung sejak hari Sabtu (hari ini,red), tuturnya. Ditanya soal tenggak waktu, Anni Rumbiak menambahkan waktu sayembara sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan. "Tapi tentunya kita berharap agar bisa menerima informasi secepatnya dari masyarakat. Supaya masalah ini bisa secepatnya tuntas, dan kita bisa mengumumkan kepada masyarakat siapa pelaku penyebar isu bohong ini," tutupnya.