Setelah lima tahun terkatung-katung tanpa kepala daerah definitive, kabupaten Deiyai, yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten induk Paniai akhirnya memiliki pemimpin definitive, yakni bupati Dance Takimai dan wakil bupati Agustinus Pigome Keduanya secara resmi dilantik oleh Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sidang paripurna istimewa DPRD Deiyai di Sasana Krida kantor Gubernur Papua di Jayapura, Selasa (20/8) siang. Acara pelantikan yang sempat batal pada 12 Agustus lalu lantaran kurang kordinasi yang baik antara pihak daerah dan provinsi Papua dijaga ketat aparat kepolisian, karena banyaknya warga yang datang ingin menyaksikan langsung acara pelantikan.
Hari ini sejarah bagi masyarakat Deiyai karena punya kepala daerah definitif. Deiyai adalah daerah penghasil banyak intelektual tinggi dari suku Mee, saya ingatkan bupati dan wakil bupati agar jangan main-main bangun kabupaten Deiyai,†kata Gubernur Lukas dalam sambutannya. Ditambahkan Gubernur Lukas, kabupaten Deiyai adalah daerah yang masuk daerah prioritas pembangunan Papua dan akan menjadi contoh daerah mandiri dalam segala hal, dalam kepemimpinannya bersama Wagub Klemen Tinal, sehingga akan ada perhatian lebih dalam segala hal bagi Deiyai.
Ada Lima kabupaten yang menjadi prioritas untuk percontohan dalam kepemimpinan saya dan pak Klemen Tinal, diantaranya Lani Jaya, Deiyai, Supiori, Mappi dan Keerom. Daerah-daerah ini akan mendapat perhatian lebih dalam segala hal. Kami inginkan akhir masa kepemimpinan Lukas-Klemen di Papua, Lima daerah ini akan mandiri dalam segala bidang,†papar dia. Pada semua pihak di kabupaten Deiyai, wajib bersatu kembali dan mendukung kepala daerah terpilih,†pungkas Gubernur Lukas. Kabupaten Deiyai adalah daerah otonom baru pemekaran dari Paniai. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 55 Tahun 2008. Pusat pemerintahan Deiyai berada di kota Tigi.