Johan Kafiar terpilih sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank Papua pada Rapat Umum Pemegang Sahan Luar Biasa (RUPS-TB) Bank Papua yang digelar pada Rabu (21/8) di Hotel Rimba Timika Papua. Voting yang berlangsung sekitar pukul 17.00 Wit yang diikuti oleh para bupati dan walikota se Papua selaku pemegang saham di Bank Papua. Johan Kafiar meraih 26 suara mengalahkan Frans Mambrisau yang meraih 14 suara. Sementara pada jajaran komisaris masih di jabat oleh George Satya, Frans Wanggai dan drh. Constant Karma.
Dirut Johan Kafiar yang ditemui wartawan usai pemilihan, mengucapkan banyak terima kasih dan kepercayaan yang diberikan seluruh pemegang saham kepadanya, sehingga dirinya pun berjanji dan berkomitmen untuk membawa Bank Papua menjadi bank terbesar di Papua bahkan Indonesia. Pihaknya juga berkomitmen untuk membawa bank papua menjadi bank divisa di Indonesia, sebab Papua dianggap memiliki potensi yang sangat besar. Oleh karena itu, saya pada kesempatan ini juga mohon dukungan dari semua pemegang saham untuk terus mendukung bank papua dalam rangka mensejahterakan seluruh masyarakat diatas tanah Papua,"harapnya. Dikatakan, bank Papua dalam program kerjanya juga tengah merencanakan untuk membuka kantor cabang di seluruh daerah di Papua.
Kabupaten yang menjadi bidikan dalam waktu dekat adalah Kabupaten Nduga. Jadi memang Kabupaten Nduga kita siapkan kantornya, hanya masih menunggu ijin dari bank indonesia," ujarnya. Kemudian, lanjut Johan Kafiar, untuk kantor-kantor kas di seluruh daerah di Papua, rencananya akan dinaikan statusnya menjadi kantor cabang pembantu. "Oleh karena itu, kami juga mohon dukungan dari pemerintah daerah setempat, agar rencana ini dapat terealisasi dengan baik. Sebab bank Papua pada tahun 2014 sudah harus menjadi bank regioanal champion. Dan tiga pilar yang harus di capai adalah ketahanan lembaga yang kuat, sebagai agen pembangunan dan manfaat bagi masyarakat papua. Selain itu juga, saya akan merubah pola pelayanan bank Papua, dimana, kita harus menjadi bank yang mau bersaing di dunia perbankan dan sudah tidak bisa hanya duduk saja. Tetapi, kita harus turun dan jemput bola di lapangan," tutupnya.