Asisten Deputi Bidang Informasi Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lis Rosdianty, mengatakan Pelatihan Pengelolaan Data Gender sejak tahun 2012 dilaksanakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kepada seluruh Provinsi se Indonesia.
Selanjutnya, Pemerintah Provinsi menindaklanjutnya dengan menggelar Pelatihan Pengelolaan Data Gender kepada Kabupaten/Kota di daerahnya. Pelatihan Pengelolaan Data Gender sangat penting dilakukan. Karena tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan para pengelola data, agar dapat menyusun dan menganalisis indikator gender dan anak di instansi masing-masing dengan lebih lengkap dan berkualitas. Ungkap Asisten Deputi Bidang Informasi Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lis Rosdianty, kepada wartawan disela-sela pembukaan Pelatihan Pengelolaan Data Gender di Hotel Horizon Jayapura, Senin (30/9).
Ia mengatakan, pelatihan data gender yang dilakukan ini pentingnya untuk penyusunan program. Selain itu, pelatihan yang diikuti oleh peserta dari kabupaten/kota, maka kedepan tidak perlu lagi pemateri dari pusat, cukup teman-teman yang sudah mengikuti pelatihan tersebut. Kami sangat harapkan peserta dari Kabupaten/Kota yang mengikuti pelatihan gender ini dapat memberikan pelatihan di daerahnya,’’ Ujarnya.
Sebab, menurutnya, Provinsi Papua mempunyai daerah yang sangat luas dan untuk mencapai suatu daerah harus menggunakan jalur udara. Namum dirinya optimis, Pemerintah Provinsi Papua melalui Biro Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat melakukan pelatihan gender di seluruh Papua. Lanjutnya, pemerintah daerah di seluruh Indonesia mempunyai profile gender. Data tersebut untuk dapat membedakan perempuan dan laki-laki di bidang kesehatan dan pendidikan. Dengan data yang menjadi dasar penyusunan program kerja kedepan.
Jadi, jangan sampai ada kesenjangan antara laki—laki dan perempuan, kalau disamakan terus, tidak akan perubahan nanti,’’ Tandasnya.