Gubernur Papua Lukas Enembe meminta agar hari pahlawan tanggal 10 november tahun 2013 ke 68, dijadikan sebagai momentum sejarah untuk mulai bangkit, mandiri dan sejahtera dalam membangun negeri ini. Sebab kemerdekaan yang sudah dicapai oleh bangsa Indonesia dengan perjuangan pahlawan bukanlah sebuah hadiah, namun untuk memacu serta memerdekan diri dalam berjuang sendiri," kata Gubernur lukas enembe sekaligus yang bertindak sebagai inspektur pada upacara pada peringatan hari pahlawan 10 november tingkat Provinsi Papua bertempat
di Halaman Kantor Gubernur Papua, Senin (11/11).
Dikatakan Gubernur, apa yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan-pahlawan terdahulu harus juga menjadi semangat untuk membangun dan menata diri agar hidup lebih baik dari sebelumnya. Semangat pejuang itulah yang harus kita lanjutkan lewat mengsisi pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Papua. Dilain pihak, kata Gubernur mengenai kebangsaan indonesia, rasa nasionalisme di Papua sangatlah tinggi dibanding daerah lain, sebab masyarakat Papua hingga di kampung-kampung sangat baik dalam menggunakan bahasa Indonesia. Untuk itu dengan pemberian otonomi kusus bagi masyarakat Papua, hal tersebut merupakan penghargaan tertinggi pemerintah kepada orang Papua dimana untuk itulah dirinya sebagai Gubernur sangat bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. "Oleh karena itu, sekali lagi semangat kepahlawanan dan kejuangan ini perlu kita representasikan dalam bentuk cinta tanah air, pantang menyerah, peduli dan berbagi serta toleransi yang harus menjadi sumber motivasi untuk mengatasi berbagai tantangan dalam menyelesaikan semua masalah yang dihadapai diwaktu kini dan mendatang.," tutupnya.
Sementara itu, Gubernur Papua, pada Senin pagi, memimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan bertempat di Halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura. Kegiatan ini dihadiri para veteran dan pejuang serta seluruh Pejabat Eselon II dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua. Gubernur Lukas Enembe saat membacakan sambutan Menteri Sosial RI, DR Salim Segaf Al Jufri, MA pada kesempatan itu mengatakan sejarah telah mencatat bahwa perjuangan untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang saat ini adalah menjadi bangsa berdaulat dan terhormat
adalah bukan hadiah atau pemberian dari pihakmanapun, tetapi melalui proses perjuangan yang sangat panjang, heroik dan disertai dengan pengorbanan yang luar biasa dari para pejuang dan para pejuang pahlawan pendahulu.
Oleh karena itu, maka kita harus memaknai peringatan hari Pahlawan bukan hanya sekedar ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahas Esa, tapi sekaligus sebagai refleksi terhadap keaykinan jati diri bangsa yang bermartabat diinsipisrasi oleh para pejuang kita yang telah gugur di medan laga. "Karena itu, peringatan Hari Pahlawan tahun 2013, yang mengambil tema Pahlawanku Idolaku adalah untuk mengingatkan kembali kepada kita semua dan bagi generasi muda khususnya sebagai penerus cita-cita agar nilai perjuangan yang telah dibangun tidak boleh dilupakan sampai kapanpun, imbaunya.