Bandara Internasional Frans Kaisiepo, Biak termasuk dalam lima besar bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia. Bandara yang unik dan dibangun diatas litologi batu gamping (limestones) atau batu karang itu, berada pada posisi keempat dengan panjang landasan pacu 3.570 m. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Yusuf Yambe Yabdi, yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, belum lama ini, mengatakan panjang landasan tiap bandara beragam yang disesuaikan dengan kebutuhan. Indonesia sendiri memiliki beberapa bandara Internasional dengan landasan pacu yang cukup panjang.
Hingga saat ini, bandara dengan landasan pacu (runway) terpanjang di Indonesia adalah Bandara Kuala Namu Medan (panjang landasan pacu 4.450 m), diposisi kedua, Bandara Hang Nadim Batam dengan panjang runway 4,025 meter, ketiga Bandara Soekarno Hatta-Jakarta (panjang landasan pacu 3.660 m), dan kelima Bandara Sultan Hassanudin Makassar (panjang landasan pacu 3.100 m).Dijelakannya, Bandara Udara Frans Kaisiepo dulu menjadi pusat penerbangan Belanda di Indonesia dan pada masa pembebasan Irian Barat. Landasan pacu yang digunakan masih digunakan saat ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun pada masa Perang Dunia II. Saat ini, bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura I.
Oleh sebab itu, rencana pembukaan kembali rute penerbangan bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak ke luar negeri sangat dimungkinkan, karena sudah menjadi keinginan bersama semua elemen baik pihak pengelola, pihak pemerintah daerah maupun masyarakat setempat. Rencana pembukaan kembali rute penerbangan bandara Internasional itupun, kata Yusuf sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Papua tentang kebangkitan Papua menuju Kemandirian dan Kesejahteraan dengan menjadikan Biak sebagai Kota Jasa.