Provinsi Papua yang saat ini terdiri dari
28 kabupaten dan 1 kota. Kendati demikian, sampai saat ini baru kurang lebih
sembilan pemerintah daerah (pemda) yang memiliki bagian khusus menangani
pengadaan barang dan jasa.
Diantaranya, Kota dan Kabupaten Jayapura, Keerom, Merauke,
Biak Numfor, Puncak Jaya, Jayawijaya Yapen dan Lanny Jaya.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, kendati belum semua
pemda di sembilan kabupaten dan kota itu memilih Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE), namun niat dari pimpinan daerah patut di apresiasi.
Sehingga diharapkan kedepan, 20 kabupaten dan kota dapat
menyusul sembilan kabupaten dan kota yang ada, demi mewujudkan visi Papua
bangkit mandiri sejahtera yang berkeadilan.
Hal demikian disampaikan Gubernur Papua dalam sambutan
tertulis yang dibacakan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Muhammad Musa’ad,
pada sosiliasasi Perpres 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, di Jayapura,
Kamis (27/9).
Dia katakan, Pemprov Papua saat ini sedang dalam
mempersiapkan beberapa agenda besar, dimana pada beberapa hari lalu telah
dilakukan pencanangan hitung mundur 730 hari menuju Pekan Olahraga Nasional
(PON) XX Tahun 2020.
Hitung mundur merupakan bentuk ekspresi dari kerinduan
seluruh masyarakat Papua untuk menyambut iven empat tahunan itu. Dimana untuk
persiapannya, dibutuhkan infrastruktur fisik venue yang baik dan wajib rampung
pada 2019 mendatang.
“Makanya, program ini sudah menjadi agenda prioritas dan
hendaknya kita secara bersama-sama menyukseskan agenda tersebut.”
“Karena itu, diperlukan kerja sama seluruh stakeholder
terkait yang ada, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Untuk
itu, saya harap melalui sosialisasi Perpres baru ini, dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi agar persiapan pembangunan venus dan sarana prasarana lainnya bisa terlaksana sebagaimana mestinya,”
harapnya.