Gubernur Papua Lukas Enembe meminta semua pihak agar tak mempersoalkan siapa pun yang nantinya dilantik sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP).
"Siapapun yang menjadi Ketua DPRP ke depan, tidak usah dipersoalkan. Sebab siapa pun yang dipilih itu adalah yang terbaik untuk posisi tersebut,” terang Lukas di Jayapura, Kamis (12/12/2019).
Dia mengimbau semua pihak agar dapat mengikuti aturan yang berlaku, terkait penetapan pelantikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua yang kini tengah menjadi polemik.
Apalagi pelantikan Ketua DPRP tersebut, saat ini sedang berproses.
“Surat Keputusan (SK) penetapan Ketua DPRP ini kan sudah ditandatangani pada Selasa (10/12) malam”.
“Jadi nanti meski pada waktu pelantikan saya tidak berada di tempat karena harus berada di Selandia Baru, namun kita harapkan pelantikan Ketua DPRP dapat berjalan sebagaimana mestinya,” harap dia.
Sebelumnya, Fraksi Bangun Papua terdiri dari Partai PKB, PPP dan Garuda mendorong agar calon Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua, dijabat oleh anak asli Bumi Cenderawasih.
Anggota DPRP dari Fraksi PPP Nason Uti memastikan akan mendorong supaya orang asli Papua (OAP) diberi kesempatan menjadi pimpinan di DPRP.
Sebelumnya, Partai Nasdem dipastikan bakal memegang jabatan Ketua DPRP periode 2019-2024 setelah meraih suara terbanyak pada Pileg 2019, yakni dengan 450.840 suara
Partai Nasdem mengirim delapan wakilnya untuk duduk di DPRP. Yakni, Herlin Beatrix Monim, Ance Wanggai, Laurenzus Kadepa, Kortius Wonerengga, Gerson Soma, Jhony Banua Rouw, Abu Hanifau Asso dan Fauzun Nihyah.