Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua menyambut baik kebijakan pemerintah memberikan subsidi kuota internet bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen selama masa pembelajaran jarak jauh sebesar Rp9 triliun.
Meski menyebut sedikit terlambat, Kepala DPPAD Papua Christian Sohilait menilai kebijakan tersebut akan sangat membantu proses pembelajaran di bumi cenderawasih yang saat ini membutuhkan ketersediaan jaringan internet guna mendukung masa pembelajaran jarak jauh.
“Tapi secara tehnis kita belum terima aturan yang jelas mengenai peruntukannya untuk apa saja. Kemudian kami di Papua dapat berapa? Lalu dibagi untuk SD, SMP, SMA, SMK, guru, mahasiswa dan dosen berapa itu kita belum tau”.
“Tapi pada intinya kami sambut baik keputusan Mendikbud walaupun sedikit terlambat,” tegas ia di Jayapura, Senin (31/8/2020).
Ia katakan, sebenarnya kebutuhan para pelajar, guru maupun dosen di Papua tak terbatas pada kuota internet gratis. Sebab masih banyak wilayah yang tak tercover jaringan internet.
“Sehingga mereka lebih butuh radio, lalu buku kemudian distribusi guru untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan mengunjungi anak sekolah. Namun begitu kita tetap mengapresiasi apa yang saat ini sudah dilakukan pusat untuk memajukan pendidikan Papua,” jelasnya.
Diketahui, pemerintah lewat kementerian pendidikan dan kebudayaan bakal memberikan bantuan subsidi kuota kepada siswa hingga dosen selama empat bulan.
Rencananya, subsidi kuota internet diberikan selama empat bulan, terhitung dari bulan September-Desember 2020.